Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jendral Asisi, Kini Mulai Sendiri

25 Juli 2013   09:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:04 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3 Juli, Jendral Asisi bak pahlawan, mengkudeta dengan alasan stabilitas dan rekonsiliasi nasional. Pendonor kudeta pun berdatangan, dari Arab Saudi, Emirat Arab, dan Kuwait, dengan dalih pemulihan ekonomi Mesir.

Namun sekarang.....

Asisi, tampil berpidato di media meminta mandat dari rakyat untuk menghabisi demonstran damai yang di cap sebagai terorist. Asisi pun meminta para pendukung kudeta agar turun ke jalan untuk menandingi demo anti kudeta.

Pernyataan ini menunjukan bahwa Asisi sudah kehilangan akal sehatnya untuk menghentikan demonstran damai anti kudeta. Maka cara terakhir adalah dengan membenturkan massa dengan massa. Membenturkan rakyat dengan rakyat.

Apakah seruan ini disambut ?

Hasil poling koran al-Wathan Mesir, dari 684 partisipan, 635 orang menolak seruan jendral asisi. Ini menunjukan semakin tidak didengarnya Asisi oleh rakyat Mesir. Beberapa daerah yang dahulunya sepi dari demo anti kudeta sekarang mulai menggeliat.

Bahkan seorang toko Mesir, Dr. Essam El-Uryan mengatakan bahwa ancaman Asisi tidak akan mencegah jutaan rakyat untuk turun menolak kudeta.

Ahmad Mansour, Presenter Aljazeera, justru mengatakan "Bertahanlah di semua medan dalam kondisi apapun walau Militer akan melakukan pembntaian Akbar dari Markaz Paspampres.

Tidak itu saja, para pendonor Asisi pun mulai terlihat gejala-gejala menarik dukungannya. Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat mulai berniat menangguhkan pinjaman. Bahkan dikabarkan Mesir menunda pembayaran gandum ke Rusia, karena kesulitan ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun