Militer Mesir ternyata telah menyimpangkan tujuannya. Awalnya untuk penyelamatan kondisi Mesir, akhirnya menghancurkan siapapun. Tanpa peduli pro Mursi ataupun pro kudeta.
Hal ini diungkapkan oleh partai Nur, yang sebelumnya mendukung kudeta. Ada beberapa hal yang dilanggar militer :
1. Membuat dekrit tanpa melibatkan Kekuatan politik dan masyarakat
2. Membunuh para demonstran yang beraksi damai
3. Menahan oposan politik sehingga bertentangan dengan prinsip dialog dan rekonsiliasi nasional
4. Menutup stasiun TV tanpa sandaran hukum
5. Melakukan penistaan terhadap mereka yang berpenampilan Islami
Semua ini bertentangan dengan slogan yang dikampanyekan pelaku kudeta yang akan menghormati demokrasi dan HAM.
Tidak itu saja, yang paling menyakitkan rakyat mesir adalah dibangun kembali tembok raffah yang menjadi penghubung antara mesir dan palestina. Palestina kembali menjadi penjara hidup bagi rakyatnya.
Seluruh terowongan antara mesir dan palestina pun dihancurkan oleh militer mesir. Militer mesir dan Israel terlihat bekerja sama di perbatasan sinai.
Mungkin ini butir-butir kesepakatan antara militer mesir dengan delegasi israel yang berkunjung ke mesir beberapa jam setelah kudeta.