Mohon tunggu...
Naila Karima
Naila Karima Mohon Tunggu... Mahasiswa - ILD UM '18

tidur terus menerus itu tidak baik dan tidak dibenarkan. tapi saya amat suka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Edukasi Presisi

21 September 2017   22:46 Diperbarui: 21 September 2017   23:37 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Modern, kekinian, life goals. Kata yang kian menjamur ditelinga-telinga kita saat ini. Namun yang tengah saya kaji dalam pembahasan ini sebatas dilingkup AUD (Anak Usia Dini) dalam perspektif islam modern. Anak usia dini memiliki pengertian ialah anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun. Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai anak usia dini.     

Artinya: "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia." (Qs. Al-Kahfi: 46)

Dari ayat tersebut dapat diambil makna. Eksistensi seorang anak ialah permata bagi pemeliharanya, maksudnya anak ialah hal yang sangat berharga bagi keluarga khususnya untuk kedua orangtua. Namun keberlanjutan untuk menjadi permata bila tidak diolah dengan proses presisi sebuah permata bakal menjadi permata yang biasa-biasa saja, atau bahkan bakal menjadi kerikil yang tak bernilai. Maka dari itu asuhan, arahan yang seimbang dari orangtua, didikan yang presisi sangatlah menjadi kebutuhan untuk menjadi dasaran anak-anak menjadi insan yang berkualitas.

Islam sendiri menganggap kehadiran seorang anak ialah amanah dari Allah yang harus didik kebutuhan jasmani dan rohaninya secara seimbang. Anak yang dicukupi kebutuhan jasmani, duniawinya saja bakal menjadi pribadi yang hedonism. Namun tidak memungkiri mereka bakal menjadi tunas yang unggul pula. Tetapi opini yang ada pada diri saya ialah bila anak hanya dijejali jasmani tanpa asupan rohani bakal menjadi pribadi yang hampa,kebanyakan peribahasa berkata.

People now days, khususnya orangtua banyak mendidik anak-anak dengan didikan yang modern. Mereka jarang dan konkret saya temui orangtua sudah banyak meninggalkan didikan terhadap anak-anak yang beradat dan berbudaya kuno atau konvensional. Kebanyakan era ini ialah mengedepankan modern life yang tidak sedikit pula melupakan aspek religius yang sebenarnya sebagai kebutuhan tunjangan masa pembentukan mental juga pribadi seorang anak.

Edukasi sejak dini tentang pengenalan keduniawian dan ukhrowi untuk anak ditekankan dan diwajibkan melalui edukasi nonformal yang diawali dengan cara-cara yang benar dari kedua orangtua. Namun pengenalan budaya modernisasi juga sangatlah penting diperkenalkan kepada anak usia dini untuk kedepannya. Karena di masa seperti ini modernisasi merebak secara luas,apabila seorang dikatakan kudet (kurang update) bakal tertinggal dengan mereka-mereka yang cepat menerima lingkungan baru dan informasi baru. Namnun dikembalikan lagi kepada keseimbangannyan asupan pengertian dunia serta ukhrawi yang bakal membentuk mereka sebagai titipan Allah yang selalu bakal dalam ridha dan naungan-Nya. Maka wajiblah bagi orangtua memberikan pengertian secara periodik dimasanya yang bakal menjadi masa-masa penentu kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun