Mohon tunggu...
Mutlaben Kapita
Mutlaben Kapita Mohon Tunggu... -

Hidup untuk memanusiakan manusia!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Anies-Sandi Menang, Prabowo Subianto Calon Presiden 2019?

20 April 2017   02:50 Diperbarui: 14 Oktober 2017   06:17 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta telah usai. Dan seluruh warga DKI Jakarta telah mengetahui hasil perhitungan cepat (Quik Count) yang dirilis oleh beberapa lembaga survey yang mengungguli pasangan Cagub dan Cawagub Anis-Sandi yang diusung oleh tiga partai besar yaitu, Partai Gerindra, Partai PAN, dan Partai PKS, dengan angka mencapai 58,00% suara. Jika dilihat perbandingan dengan calon petahana Basuki-Jarot sangat jauh berbeda yang hanya memperoleh 42,00% suara. Hal ini tidak bisa dipungkiri, karena dinamika politik tidak bisa dipastikan, mengingat dari waktu ke waktu pilihan warga dapat berubah.

Perubahan pilihan merupakan hak setiap warga yang menginginkan pemimpin bermartabat dan mampu membawah perubahan DKI Jakarta yang lebih baik lagi. Oleh karena itu perbedaan pilihan adalah bagian dari asas demokrasi kita yang memberikan kebebasan setiap individu untuk memilih calon pemimpin tanpa ada sifat memkasa dan intervensi dari berbagai pihak. Karena suara yang diberikan kepada Cagub dan Cawagub DKI Jakarta di dasarkan pada hati nurani oleh individu yang meninginkan agar calon yang dipilihnya dengan tepat, tegas, dan jujur, serta dapat mengakomodir kebutuhan warga melalui visi dan misi yang telah ditawarkan disaat kampanye politik berlangsung dan untuk diwujudkan dalam masa periode kepemimpinan.

Kini kemenangan yang diraih pasangan Cagub dan Cawagub Anies-Sandi versi hitungan cepat (Quik Count) yang diirilis oleh sejumlah lembaga survey membuat banyak pengamat politik yang menilai bahwa warga DKI Jakarta membutuhkan pemimpin baru.

Apa yang membuat Anies-Sandi Unggul Pada Putaran Kedua ?

Dalam ulasan ini,penulis mencoba analisis pengaruh perolehan suara pasangan Anies-Sandi yang begitu signifikan pada putaran kedua. Menurut penulis, ada beberapa unsur pengaruh perolehan suara Anies-Sandi yang begitu tinggi yaitu :

Pertama, Pengaruh faktor agama. Rupanya isu agama pada pilkada DKI Jakarta sangat berpengaruh terhadap warga dalam memberikan hak suara kepada kedua pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta. Artinya sentiment agama yang begitu tinggi membuat pasangan Cagub dan Cawagub Anies-Sandi unggul pada putaran kedua. Maka ini menjadi tantangan bagi demokrasi kita kedepan dalam merubah mindset warga dalam memilih calon pemimpin di setiap daerah di Indoensia.

Kedua, Massa Agus Harymurti Yudhoyono telah berpindah pada pasangan Cagub dan Cawagub Anies-Sandi. Artinya ketika pasangan Agus-Silvy telah mengalami kekalahan pada putaran pertama, maka massa dari Agus-Silvy lebih memilih untuk memberikan hak suara kepada pasangan nomor urut tiga yaitu pasangan Cagub dan Cawagub Anies-Sandi. Karena dilihat dari koalisi partai pengusung oleh kedua calon, bahwa pasangan Cagub dan Cawagub Anies-Sandi yang mempunyai peluang besar untuk meraut suara dari pasangan Agus-Silvy. Dan itu terbukti pada putaran kedua pilkada DKI Jakarta.

Ketiga,Kebijakan pasangan Cagub dan Cawagub Anies-Sandi yang akan mengenghentikan reklamasi pantai. Kebijakan  pasangan Cagub dan Cawagub Anies-Sandi untuk menghentikan reklamasi pantai yang dianggap tidak berpihak kepada warga DKI Jakarta, ternyata mampu mempengaruhi pilihan warga pada putaran kedua.  

Jadi ketiga unsur diatas yang menurut penulis, sangat berpengaruh pada perolehan suara pasangan Anies-Sandi yang memperoleh 58,00% suara.

Prabowo Subianto Meyakinkan Maju Pilpres 2019

Dengan perolehan suara yang sangat signifikan oleh pasangan Cagub dan Cawagub Anies-Sandi di putaran kedua ini, maka apakah ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk kembali maju menjadi calon presiden di tahun 2019 ? menurut hemat penulis, bahwa DKI Jakarta adalah Ibu kota Negara yang menjadi populasi pemilih terbanyak di Indonesia. Maka dengan itu secara kacamata politik, hal ini dapat memberikan sinyal positif kepada Prabowo Subianto yang merupakan ketua umum Parati Gerindra untuk maju di Pilpres tahun 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun