Mohon tunggu...
Muhamad Rifai
Muhamad Rifai Mohon Tunggu... Penulis - Engineer, Penulis lepas, suka jalan - jalan

Lelaki Pejalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Menjadi Pemimpin Budiman?

2 Oktober 2012   23:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:20 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi pemimpin adalah sebuah keharusan bagi setiap manusia di muka bumi ini. Karena sudah menjadi karunia Tuhan terhadap hambanya. Maka kelak setiap apapun yang kita pimpin akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pemimpin merupakan cerminan dari segala yang berkaitan di lingkungan tempat pemimpin itu hidup dan menghidupkan anak buanhnya. Tapi bagaimana menjadi sosok pemimpin yang baik? itu adalah soal mental dan keluasan ilmu dari manusia itu sendiri.

Pemimpin itu harus tahu dimana dan untuk siapa dia bekerja.

Memang tidak semua pemimpin mengetahui segala tentang pekerjaannya, segala tentang tanggungjawabnya. pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang bodoh. Karena wilayah kerja saja tidak mengetahui kondisi rill dilapangan dan sudah barang tentu segala strategi dan perbaikan-perbaikan itu tidak akan muncul ketika pemimpin tidak mengetahui secara pasti apa ranah wilaya kerjanya.

Pemimpin itu harus tahu watak, persoalan, pekerjaan anak buahnya.

Ini menjadi tugas berat bagi seorang pemimpin karena ia harus mengetahui semua kepribadian anak buanhnya. Dengan menegetahui segala sifat, laku dan sikap anak buahnya hal ini akan sangat membantu merealisasikan gagasan-gagasan baru yang sesuai dengan wilayah kerja anak buah / bawahannya

Pemimpin itu persoalan pribadinya sudah selesai

Menjadi pemimpin adalah panutan, menjadi pemimpin itu harus sudah selesai segala persoalan pribadinya. Perkara ini sangat penting untuk diperhatikan karena di ruang kepribadian inilah banyak para koruptor-koruptor yang berusaha untuk memeprkaya sendiri tanpa peduli janji awal dia untuk berbakti.

Pemimpin itu sedikit bicara tapi juga ikut bekerja

Nyatanya pemimpin-pemimpin negeri ini hanya sebatas tangan yang menulis tandatangan saja, tanpa peduli untuk melihat ataupun ikut serta dalam melaksanakan pekerjaan anak buahnya. Karena perhatian seorang pemimpin terhadap bawahan itu penting. Hal ini untuk menyamakan struktur emosional antara pimpinan dan bawahan sehinggga akan menghasilkan komunikasi yang efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun