Mohon tunggu...
mohamad sobari
mohamad sobari Mohon Tunggu... Bankir - Semangat tanpa lelah

Menatap Kedepan, Melangkah Maju.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mau ke Rangkasbitung Hanya 1 Jam, Perlu Juga KRL Premium

28 Desember 2018   06:28 Diperbarui: 28 Desember 2018   06:44 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : indonews.id

Setelah mendengar kabar akan hadirnya KRL Premium yang di rencanakan oleh PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) saya sungguh tertegun dan di samping itu menyambut gembira. Jadi memang ini ide lama tapi jika di atur dengan baik akan baik pula hasilnya. 

Setelah kabar ini tersiar melalui Jumpa Press di akhir Tahun 2018. Bahwa ide ini sudah di setujui oleh perusahaan induknya PT KAI (Kereta Api Indonesia). Timbulah Pro dan kontra di masyarakat yang mereka akan berpikir akan terganggu aktivitas perjalanan jika ini di terapkan. 

Bahkan YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) juga angkat bicara dan mengeluarkan beberapa statement yang mengharapkan agar di batalkan rencana ini.  Mungkin harusnya mengambil voting kepada pengguna KRL Jabodetabek sebelumnya  ataukah melihat gambaran pada masa sebelumnya di Tahun 2012 dimana PT KAI menyediakan layanan KA Patas (cepat dan terbatas) yang hanya menyediakan layanan berhenti di beberapa stasiun saja. 

Dalam hal ini yang saya amati sebagai pengguna KRL Jabodetabek yang berjarak tempuh 1 jam ke Stasiun Daru,  Kabupaten Tangerang  dan ke Stasiun Rangkasbitung,  Kabupaten Lebak hampir 1,5 jam lebih dari Stasiun Tanah Abang untuk waktu tempuhnya. Tentunya ini sangat membebani pengguna KA jika yang ingin sampai lebih cepat.

Perlu YLKI mensurvey kondisi sekarang untuk konsumen yang terjauh dengan waktu tempuh yang lama. Memang jika kita membandingkan dengan Jepang tidak ada perbedaan kelas untuk KA Commuter. Namun untuk KA Cepat juga tersedia layanannya. 

Ide untuk mengaktifkan kembali layanan cepat untuk Kelas Commuter seperti KRL Premium harus kembali dilakukan tidak sekedar wacana, mengingat sekarang sudah tersebar kota-kota mandiri di sepanjang Jabodetabek (Jakarta,  Bogor,  Depok,  Tangerang dan Bekasi) seperti Parungpanjang,  Tigaraksa dan Maja untuk lintas barat. Apakah mereka harus pindah moda transportasi lainnya?  ataupun pindah rumah ke lokasi terdekat tempat kerjanya di Ibukota . Karena lamanya waktu tempuh perjalanan KRL. 

Jadi jika kita amati kembali bahwa pelayanan KRL saat ini akan nyaman hanya untuk masyarakat yang tinggal di Jabodetabek seperti halnya sekitar Serpong dan Bintaro yang hanya sampai di Jakarta butuh 15 menit hingga 30 menit. 

Penyebaran penduduk di perbatasan Jabodetabek juga harus di pikirkan bersama oleh YLKI agar masyarakat yang memiliki rumah yang terjauh dapat terlayani yang sama seperti masyarakat yang ada di sepanjang Jabodetabek. Beberapa waktu lalu saya ke Rangkasbitung untuk menghadiri sebuah Festival Multatuli,  jarak tempuh yang harus saya tempuh adalah 1,5 jam lebih, apakah ini waktu yang ideal?  Jika dulu dengan KA Rangkas Jaya bisa lebih di persingkat waktunya. 

Jadi harapan saya agar PT KCI dapat berpikir dan melakukan survey kembali dan tidak terlalu terusik dengan statement YLKI. Perlu adanya survey independent agar mendapatkan hasil yang terbaik. Kepadatan penumpang KRL Jabodetabek juga harus di cermati karena ini menjadi pilihan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sebagai lifestyle. 

Kota-kota baru yang akan tumbuh pesat yang ada di sepanjang perlintasan KA juga akan tumbuh dengan baik dan tidak ada kendala dalam waktu tempuh perjalanan KRL. Jika KRL Premium juga hadir di Lintas Barat akan lebih mempersingkat waktu tempuh ke Rangkasbitung hanya 1 jam. 

Perjalanan singkat ini juga akan di pergunakan oleh penggunaa KA untuk tujuan akhir ke Stasiun Merak yang transit di Stasiun Rangkasbitung. Percepatan ekonomi masyarakat juga akan tumbuh khususnya di Provinsi Banten. Melihat infrastruktur sarana dan prasarana PT KAI yang semakin baik dari masa lalu dan koordinasi bersama Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub RI semakin terkoordinasi (MS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun