Mohon tunggu...
Mohammad Jhon Abdullah
Mohammad Jhon Abdullah Mohon Tunggu... -

Seorang yang ingin mencari dan berbagi Kebenaran \r\n.\r\nIslam Universal = Islam Ilmiah = Islam rahmatan lil alamin

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konsep Kebenaran

15 Juli 2012   06:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:56 1469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

“Konsep Kebenaran”

Ketika kita berbicara mengenai kebenaran milik siapa ?

Allah maha mengtahui dan sudah pasti Dia yang membuat kebenaran

Namun

Allah tidak pernah menyebutkan kebenaran itu hanya  bisa diketahui oleh Allah. tetapi manusia juga bisa menemukannya

Bukti bahwa kebenaran bisa ditemukan oleh manusia contohnya adalah kasus perang Khandaq “parit” dimana pada saat itu pendapat nabi dikalahkan oleh sahabat bernama “Salman Al Farisi” memberikan masukan bahwa pada perang tersebut lebih baik menggunakan strategi parit agar musuh terperangkap jebakan. Pendapat tersebut mengalahkan strategi nabi sendiri yang ingin melakukan penyerangan langsung. Pendapat nabi tanpa masukan atau petunjuk dari Allah. Dalam peperangan tersebut nabi setuju untuk menggunakan strategi dari sahabat tersebut dan kaum muslim bisa menang.

Atau masalah tentang ilmu pengetahuan tentang hukum gravitasi atau hukum kecepatan cahaya yang angkanya dan perumusannya bisa diketahui oleh manusia yang belajar dengan sungguh sungguh dan melihat dan mengamati “Sunnatullah” atau yang bisa dikatakan ketetapan ketetapan hukum alam  yang Allah buat merupakan suatu hal yang bisa dipelajari oleh siapa pun.

Setealah mengetahui bahwa kebenaran bisa dicari oleh manusia maka kita masuk ke dalam jenis fenomena yang bisa dikatakan kebenaran. Pada hakekatnya kebenaran bisa dijadikan 2 jenis yakni :

kebenaran itu sesuai dengan fakta empirisnya

misal orang dikatakan benar jika mengatakan benda matahari itu bulat karena sesuai dengan apa yang ada

Terkadang fenomoena di alam ini kompleks sehingga membutuhkan pengamatan dan penelitian yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun