Mohon tunggu...
Abdul Muid
Abdul Muid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Belajar Falak Amatiran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sekelumit Sejarah dan Fikih Gerhana

24 Februari 2016   11:27 Diperbarui: 29 Februari 2016   18:43 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEKELUMIT SEJARAH DAN FIQIH GERHANA
Oleh : Ibnu Zahid Abdo el-Moeid

Sholat wajib 5 waktu disyari'atkan saat peristiwa Isro' dan Mi'ro'. Adapun Isro’ Mi’roj terjadi pada hari Senin legi tanggal 27 Rojab –3 H./19-3-619 M. Sebagian riwayat mengatakan 16 bulan sebelum hijrah, sebagian lagi mengatakan 5 tahun sebelum hijrah. Sedangkan sholat gerhana baru disyari'atkan 6 tahun 2 bulan setelah Isro' Mi'roj. Sholat gerhana disyari’atkan pertama kali pada tahun ke-5 hijrah, yakni ketika terjadi gerhana bulan total yaitu malam Rabu 14 Jumadal Akhiroh 4 H. bertepatan dengan 20 Nopember 625 M.

Sejak disyari'atkannya sholat gerhana, 14 Jumadal Akhiroh 4 H./20 Nopember 625 M. sampai Rosululloh SAW wafat pada hari Senin Legi, 14 Robi'ul Awal 11 H./8 Juni 632 M. terjadi 3 kali gerhana matahari dan 5 kali gerhana bulan. Menurut riwayat Rosululloh SAW wafat tanggal 12 Robi'ul Awal. Lebih detalinya gerhana yang terjadi dalam kurun waktu tersebut berdasarkan perhitungan hisab tadqiqi, lihat tabel dibawah.

Sejak disyari'atnya sholat gerhana sampai beliau wafat, Rosululloha SAW melakukan sholat gerhana hanya dua kali. Yang pertama saat gerhana bulan, 14 Jumadal Akhiroh 4 H. yang bertepatan dengan 20 Nopember 625 M. dan yang kedua saat gerhana matahari, 29 Syawal 10 H. yang bertepatan dengan 27 Januari 632 M. Namun di dalam kitab Syarah Shohihul Bukhori Liibnil Bathol disebutkan bahwa Rosululloh SAW sholat gerhana beberapa kali.

Kenapa Rosululloh hanya sholat satu kali gerhana bulan dan satu kali gerhana matahari, padahal setelah disyariatkannya sholat gerhana, menurut hisab masih terjadi 4 kali gerhana bulan dan 3 kali gerhan matahari?. Memang betul secara hisab terjadi beberapa kali gerhana bulan dan matahari namun waktu terjadinya gerhana bulan maupun matahari terlalu dekat dengan terbit dan terbenamnya bulan atau matahari, sehingga waktunya sempit.

Berikut sedikit uraian kronologi gerhana yang ada di tabel atas.

  1. Enam bulan setelah gerhana bulan yang pertama kali disyari'atkan tepatnya 15 Dzulhijjah 4 H./17 Mei 2626 M. terjadi gerhana bulan parsial namun waktunya menjelang shubuh dan beberapa saat setelah shubuh bulan tenggelam dalam keadaan gerhana.

  2. Sebelas bulan berikutnya tepatnya 29 Dzulqo'dah 5 H./21 April 627 M. terjadi gerhana matahari, namun persentasi piringan matahari yang tertutup hanya 5%, kemungkinan besar tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

  3. Sebelas bulan kemudian tepatnya 14 Dzulqo'dah 6 H./25 Maret 628 M. terjadi gerhana bulan dengan persentasi gerhana 31% namun terjadi saat-saat maghrib. Awal gerhana terjadi sebelum bulan terbit, sehingga saat terbit, bulan sudah dalam keadaan gerhana, lalu beberpa menit sebelum waktu isya', gerhana sudah berakhir.

  4. Enam bulan berikutnya tepatnya 29 Jumadal Ula 7 H./3 Oktober 628 M. terjadi gerhana matahari, namun persentasi piringan matahari yang tertutup hanya 12%. kemungkinan besar tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Awal gerhana terjadi sebelum matahari terbit dilihat dari Madinah, sehingga saat terbit, matahari sudah dalam keadaan gerhana, lalu beberpa menit setelah matahari terbit, gerhana sudah berakhir.

  5. Lima bulan berikutnya tepatnya 14 Dzulqo'dah 7 H./15 Maret 629 M. terjadi gerhana bulan total di tengah malam. Bulan Maret adalah mulai berakhirnya musim dingin. Aktifitas malam masyarakat arab masih rendah karena beberapa hari sebelumnyah suhu udara masih dingin. Disamping itu sisa-sisa mendung kemungkinan masih banyak sehingga bulan yang sedang gerhana luput dari perhatian masyarakat Madinah saat itu, selebihnya wallohu A'lam.

  6. Dua belas bulan berikutnya, tepatnya 15 Dzulqo'dah 8H./4 Maret 630 M. terjadi gerhana sebagian dengan persentasi puncak gerhan sekitar 68%, namun terjadi saat-saat maghrib. Awal gerhana terjadi sebelum bulan terbit, sehingga saat terbit, bulan sudah dalam keadaan gerhana, lalu beberapa menit (23 menit) setelah matahari terbenam (waktu maghrib) gerhana sudah berakhir.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun