HTI itu organisasi politik. Â Sama sekali bukan organisasi keagamaan atau organisasi kemasyarakatan. Â Ngakunya saja sebagai organisasi keagamaan atau kemasyarakatan. Â Cuma kedok untuk mengecoh siapa pun.
Siapa pun yang memiliki rasa hormat kepada para Pahlawan Bangsa yang telah mengorbankan segalanya untuk negeri ini, akan mengutuk niat jahat HTI yang hendak merobohkan bangunan negeri ini, bahkan dari fondasinya. Â Sebuah niat jahat yang tidak tanggung-tanggung. Â Bahkan bisa disebut sebagai sebuah pengkhiatan yang tak termaafkan.
Orang memang sering terkecoh. Â Banyak yang tertipu karena HTI berkedok agama. Â Mereka seakan hendak menegakkan syariah Islam. Â Sebuah strategi pemasaran yang jitu, memang. Â Mengusung politik dalam bungkus agama. Â Sehingga mereka yang secara politik, baik terang-terangan maupun gelap-gelapan, hendak membangun sebuah negara atau daulah yang tanpa Pancasila, NKRI, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika, sering berkedok sedang membangun sebuah negeri Islam seperti dicitakan setiap muslim selama ini.
Kedok itu memang sudah terkuak jelas sejelas-jelasnya. Â Bisa kita lihat di video-video ceramah mereka yang mulai mengkritik demokrasi, Pancasila, dan NKRI sebagai sesuatu yang tak Islami (sesuai dengan tafsir mereka sendiri).
Lalu, akan kita biarkan?
Tak boleh. Â Perpu itu sudah keluar. Â Dan HTI sudah dibubarkan. Â Maka, akan segera dilakukan pula pelarangan terhadap segala aktivitas para aktivis HTI semodel Felix yang selalu menjajakan khilafah sebagai obat segala obat.
Mari kita dukung pembubaran HTI dan pelarangan terhadap segala aktivitas subversifnya. Â Mari kita jaga dengan segala jiwa, negeri yang telah dibangun dengan nyawa para pahlawan sejati.
Semoga negeri ini semakin jaya!