Belajar tak perlu jadul.
Kemendikbud melalui Pustekom telah membuat belajar yang tidak harus di dalam kelas. Â Melalui moto, "Belajar bisa di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja" Pustekom berupaya mewujudkan belajar yang lebih memukau.
Rumah Belajar bukan portal biasa. Di dalamnya ada sumber belajar, buku elektronik, karya guru, karya siswa. Â Yang lebih terlihat memukau adalah adanya kelas maya.
Guru, di mana pun berada, bisa membuat kelas maya. Â Kelas maya bisa diikuti oleh siapa saja, kecuali kalau materi yang dibuatnya dikunci.
Guru bisa saling belajar. Â Bertukar media. Â Dan membuat soal ujian di dunia maya.
Siswa sendiri bisa belajar di mana saja dan kapan pun. Â Mau belajar pagi hari, sore hari, malam hari, atau bahkan di hari Minggu.
Siswa juga tidak harus belajar dengan guru sekolahnya. Â Siswa di Papua bisa belajar dengan guru di Sulawesi. Â Siswa Sulawesi bisa belajar dengan guru dari Kalimantan. Siswa dari Kalimantan bisa belajar dari guru di Jakarta.
Pendidikan di negeri ini, jika Rumah Belajar dimanfaatkan dengan baik, tak akan lagi berkeluh kesah tentang perbedaan jawa dengan luar jawa. Â Semua bisa menjangkau pembelajaran berkualitas.
PPDB (penerimaan peserta didik baru) sudah dilaksanakan secara online. Â Ujian akhir juga sudah dilaksanakan secara online melalui UNBK. Maka, sudah saatnya pula, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara online. Â Melalui apalagi kalau bukan melalui Rumah Belajar?
Sudah saatnya guru guru memanfaatkan secara optimal fasilitas Rumah Belajar. Â Sudah saatnya peserta didik duduk santai belajar di gawainya.