Jangan suka mengharap keajaiban. Pesan ini sangat pas untuk masyarakat Indonesia. Harapan besar tanpa disertai kerja keras pada akhirnya akan terjatuh pada sikap menunggu datangnya keajaiban. Sehingga diledek oleh salah satu iklan, lebih untung orang bejo.
Keajaiban itu irasional.
Masyarakat yang masih irasional seperti masyarakat di negeri ini memang lebih banyak membayangkan keajaiban demi keajaiban datang ke hadapannya. Â Selain kurang terbiasa dengan kerja keras dan cerdas, hal ini juga karena lingkungan struktur yang lebih mencerminkan kebiasaan mempersulit orang lain. Â Begitu banyak aturan yang menjadi penghalang sebuah proses keberhasilan.
Kerja Keras yang kurang tercermin sebagai budaya kerja juga bisa kita lihat sejak anak anak. Â Kebiasaan mencontek agar mendapatkan nilai bagus tanpa harus belajar keras sudah menjadi sesuatu yang biasa. Â Ketika guru keras menghajar sikap curang itu, para siswa seakan kaget.
Korupsi yang kadang justru dianggap kerja cerdas juga menjadi petunjuk bahwa kerja keras dan cerdas masih belum mendarah daging di dada setiap insan negeri ini.
Sudah saatnya kita mulai membudayakan kerja keras dan cerdas.
Olahraga di sea games harusnya menjadi Alat ukur kerja keras dan cerdas bangsa ini. Â Seberapa besar kita peroleh medali dalam sea games, itulah buah kerja keras kita. Â Tak pernah dan tak akan pernah ada keajaiban dalam dunia olahraga. Â Selalu kerja keras dan cerdas yang ada di olahraga. Â Siapa saja yang sudah bekerja keras maka ganjaran nya adalah gelar juara.
Kalau kita tak lagi menjadi juara umum sea games di luar negeri, maka jangan jangan kita belum keras dan cerdas menghadapi sea games.
Kerja Keras di sini tentu bukan hanya dari para atlet. Kerja Keras harus menjadi budaya tim. Â Siapapun yang terlibat di dalamnya jangan hanya numpang nama doang, harus benar benar kerja.
Sering kita dengan persoalan yang muncul dalam persiapan sebuah even. Â Termasuk berita pada saat persiapan sea games.
Mari kita kembali pada budaya keras dan cerdas.