Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selalu Ada Rencana Tuhan untuk Kita

14 Agustus 2017   09:43 Diperbarui: 14 Agustus 2017   10:00 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan putus asa.  Jangan sekali sekali putus asa.  Hanya orang tidak beriman yang masih berputus asa.  Selalulah berpengharapan.  Berpengharapan pada kebaikan, tentunya.

Pernah ngegerundel karena merasa saharusnya mendapatkan yang lebih baik?

Jangan.  Jangan sekali-sekali ngegerundel.  Karena, pada setiap yang menimpa kita, pasti ada rencana terbaik dari Tuhan untuk kita.

Ada sebuah cerita tentang seorang kakak dan adik.  Dua duanya perempuan.  Sang kakak selalu mendapatkan terbaik.  Punya suami dengan jenjang karier yang bagus dan terus menanjak.  Anak-anak yang hebat-hebat karena selalu menjadi juara di kelasnya.

Sedangkan sang adik tidak seberuntung kakaknya.  Suaminya yang memang jujur, tak secemerlang suami kakaknya.  Uang yang diperoleh pas-pasan karena memang tidak pernah mengejar sabetan.

Si Adik sering mengeluh kepada suaminya.  Tapi suaminya selalu menasihatinya agar sabar.  Suaminya selalu menekankan rencana baik Tuhan yang mungkin tak mereka ketahui.

Dan betul juga.

Suami si kakak ditahan kejaksaan karena korupsi.  Dan dipenjara cukup lama.  Pekerjaannya juga diberhentikan dengan tidak hormat.  Tak lama, kemudian, anak laki-lakinya yang selalu peringkat juga terlibat kecelakaan.

Barulah, si adik menyadari dengan apa yang pernah dinasihatkan suaminya.  Selalu ada rencana terbaik Tuhan pada nasib kita.  Keluarga si Adik hidup sederhana tapi bahagia.

Masih banyak cerita lain.  Yang intinya, kita terkadang belum menyadari akan rencana baik Tuhan pada kita.  Dan baru menyadarinya jauh setelah peristiwa terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun