Mohon tunggu...
Swasti
Swasti Mohon Tunggu... Lainnya - Swasti

Hari ini aku belajar dan berlatih merangkai kata, karena aku ingin menjadi seorang penulis kelak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemakaian Istilah Jalan Keluar yang Solutif

27 Maret 2017   16:48 Diperbarui: 28 Maret 2017   01:00 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Bahasa Indonesia]

Sembari menonton televisi, terkadang penulis turut memperhatikan tata bahasa yang dipergunakan. 

Disitu, saya berharap memperoleh istilah-istilah baru, atau pengetahuan baru.

Dari sebuah acara yang ditayangkan, tertangkap oleh indra pendengaran ini, sebuah penggalan kalimat, "... jalan keluar yang solutif."

Arti yang bertumpuk?

Sesaat, penulis merasa istilah tersebut agak janggal, walaupun tata kalimatnya benar.

Kata-kata 'jalan keluar' sudah memiliki arti yang amat jelas, yakni suatu pemecahan (solusi) atas suatu problem.

Sedangkan, solutif bermakna solusi atau sebuah jalan keluar.

Dengan demikian, istilah tersebut mengalami penumpukan arti atau redundancy.

Lagi pula, memangnya ada ya, suatu jalan keluar yang TIDAK solutif?


Dengan demikian, sungguh lucu jika kalimat tersebut dibalik, sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun