Mohon tunggu...
Ari Maulana
Ari Maulana Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan abaikan Hipertensi karena Dapat Menyebabkan kematian

8 Agustus 2017   14:43 Diperbarui: 8 Agustus 2017   14:46 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Kenyataan bahwa hipertensi dapat menyebabkan kematian sudah terbukti benar, namun hipertensi nyatanya tidak menyebabkan kematian secara langsung.

Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah tinggi dan kemudian dapat saja menimbulkan penyakit lain seperti penyakit jantung. Sedangkan tekanan darah adalah kekuatan darah yang mendorong melawan dinding arteri, dari jantung yang memompa darah melalui arteri. Tekanan darah yang terlalu tinggi inilah yang kemudian akan mengganggu sirkulasi darah. Oleh karena itu, kenali hipertensi beserta cara pencegahannyadari sekarang.

Hipertensi dikenal sebagai silent killer, itu karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian tanpa menimbulkan gejala apapun. Hipertensi baru akan terasa setelah penyakit ini mulai menyerang organ lainnya seperti jantung, ginjal, atau ketika seseorang terkena stroke.

Berdasarkan data dari badan kesehatan dunia (WHO) tahun 2012, hipertensi merupakan penyakit nomor satu dalam Global Burden of Disease di dunia. Penderita hipertensi di dunia pada tahun 2000 berjumlah 972 juta. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat jadi 1,56 miliar di tahun 2025 nanti. Dengan kata lain, prevalensi hipertensi dunia melonjak hingga 60 persen dalam 25 tahun. Adapun, pada 2009, WHO mencatat hipertensi bertanggung jawab terhadap 7,5 juta kematian di seluruh dunia.

Cara hipertensi menyebabkan kematian adalah dengan cara merusak organ terlebih dahulu. Hipertensi merupakan penyakit pembuluh darah. Dengan pembuluh darah yang terletak di seluruh tubuh anda mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, kondisi tekanan darah yang tinggi dapat mempengaruhi kondisi organ lainnya. Ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas penderita penyakit jantung juga positif mengidap hipertensi.

Tidak hanya serangan jantung, hipertensi juga dapat menyebabkan gagal jantung. Ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh, tekanan darah yang tinggi membuat jantung kerja lebih keras. Jantung harus melawan tekanan darah yang tinggi itu. Lama-kelamaan hal ini akan membuat otot jantung menjadi lebih besar. Otot jantung yang membesar itu akan membuat jantung menjadi kaku dan bengkak. Pembengkakan jantung akan mengakibatkan sesak napas, bahkan gagal jantung.

Organ lain yang tidak luput dari dampak memiliki hipertensi adalah otak, ginjal, dan mata. Hipertensi yang menyerang pembuluh darah dan saraf di otak dapat menyebabkan stroke. Kasus ini bahkan lebih banyak jumlahnya ketimbang serangan jantung dan gagal jantung. Pada kasus ginjal, tekanan darah yang tinggi pada organ ginjal akan merusak pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan ginjal itu sendiri. Sedangkan pada mata, hipertensi menyebabkan pembuluh darah mata menyempit, bocor, bahkan mengeras. Hal ini disebabkan oleh tekanan darah yang berlebihan terhadap dinding pembuluh darah. Saraf optik pun dapat membengkak dan akhirnya mengakibatkan masalah penglihatan, bahkan dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

Jarang sekali penderita yang mendapatkan gejala langsung dan jelas ketika terkena hipertensi, satu-satunya cara paling ampuh untuk mengetahui apakah anda beresiko atau mengidap hipertensi adalah dengan cara melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kesehatansecara rutin. Orang dewasa yang berumur di atas 20 tahun disarankan untuk mengukur tekanan darah setidaknya dua tahun sekali. Sedangkan yang berusia di atas 65 tahun disarankan untuk lebih sering memeriksanya. Periksakan diri anda sebelum terjadi masalah lebih lanjut yang disebabkan oleh hipertensi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun