Bayangkan jika anda harus belajar beberapa hal dalam waktu yang singkat dan harus mengingat begitu banyak informasi. Akhirnya menghafal menjadi pilihan yang paling mungkin untuk dilakukan walaupun sebenarnya tidak semua informasi dapat di simpan di otak.
Jika melihat fakta di lapangan alur pendidikan kita memang tidak pernah jauh dari kata menghafal. Dari jaman dahulu kala sampai sekarang menghafal tetap menjadi alternatif yang di anggap aktif tapi belum tentu efektif. Banyak yang membuang-buang waktu menghafal pelajaran namun sayangnya tidak mendapatkan apa-apa. Alih-alih dapat ilmu, yang sudah di hafal malah tak tahu kemana. hehe
Pertanyaannya apakah menghafal itu memang bermanfaat? jawabannya bisa iya bisa tidak. Sangat tergantung bagaimana cara anda menghafal dan apa yang anda hafal. Kalau anda menghafal rumus matematik untuk menjawab soal mungkin anda bisa mengingat tapi belum tentu mengerti penyelesaian soal yang anda hadapi. Begitu juga ketika anda menghapal kata-kata atau kalimat semua akan berakhir sia-sia kalau tidak jelas arah dan tujuan.
Menghafal tentunya melibatkan kerja otak secara aktif, jadi jelas memiliki manfaat untuk melatih kerja otak. Lama tidaknya sebuah informasi menetap di otak tergantung cara anda menghafal karena otak merespon berdasarkan bagaimana informasi dimasukkan ke dalamnya. Terkadang informasi hanya menetap sebentar (short term) dan juga bisa menetap lama (long term).
Ada beberapa hal yang wajib anda pahami sebelum memasukkan informasi baru ke dalam otak. Anda dapat menghemat waktu dan tidak membuat otak lelah jika anda memakai metode menghafal yang sesuai dengan kapasitas kerja otak anda. Saya akan coba mengulas sedikit tentang tehnik menghafal yang bagus sehingga waktu kita tidak terbuang sia-sia tanpa hasil.
1. Pahami tipe apa anda, pendengar (auditory), penglihat (visual) atau kenestetis (kinesthetic).
Jika anda tipe auditory maka anda mudah menyerap informasi jika anda mendengar lebih sering dari melihat dan begitu juga sebaliknya jika anda visual maka anda akan lebih mudah menyerap informasi ketika anda lihat. Adapun kinestetis condong ke orang yang mudah mengingat jika ia langsung melakukannya atau dengan kata lain langsung terlibat dalam kegiatan. Jadi, kalau anda auditory pastikan anda lebih banyak mendengar ketimbang melihat dan sebaliknya bagi auditory. Sedangkan kinesthetic pastikan anda langsung praktek.
2. Cari waktu produktif
Banyak yang menghafal disaat waktu yang tidak tepat. Alhasil otak tidak bekerja maksimal. Pastikan anda mengetahui waktu yang baik bagi tubuh anda, masing-masing orang punya waktu produktif yang berbeda. Secara umum waktu yang produktif ada 2 : sebelum tidur dan ketika bangun tidur. Sayangnya, tidak semua orang mampu menggunkan dua waktu ini secara baik. Jadi, sangat perlu bagi anda untuk tahu waktu paling baik untuk belajar.
3. Lakukan dengan santai dan jangan dipaksa
Kesalahan fatal lainnya yang sering sekali dilakukan ketika menghafal adalah terlalu memaksakan. Otak kita tidak akan bekerja maksimal jika dipaksa karena otak akan merespon positif pada informasi yang condong kita sukai. Jadi, perhatikan mood anda ketika menghafal suka atau tidak. Jangan sembarang menghafal ketika lagi tidak mood, lagi ada masalah atau lagi terbeban pikiran. Pastikan anda menghafal dalam keadaan segar dan usahakan anda benar-benar menghafal karena suka bukan hanya sekedar memaksakan informasi masuk ke otak, ini akan berakibat pada lama tidaknya informas akan menetap di otak; short atau long term.