Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola

[Ngawur] Bahagianya "Tertipu" Zidane

7 Juni 2017   23:47 Diperbarui: 17 September 2017   23:33 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gudang peluru [Ngawur] malam menjelang pagi itu meledak ledak. Rentetan peluru seperti tak henti, menyemangati skuad Madrid, yang sedang melawan gempuran Juventus di final Liga Champions. Ada harapan, namun juga ada kekhawatiran melingkupi hati. Bagaimana nasib Madrid menghadapi Juventus ?

Madrid memang bertabur bintang dan merupakan tim yang produktif dalam mencetak gol. Harapan selalu muncul jika sudah melihat Madrid bermain. Madrid mampu menggulung Bayern, yang nota bene dimanajeri Don Carlo. Ada pun Zidane, manajer Madrid itu mantan asisten Don Carlo. Madrid juga pernah di bawah asuhan Don Carlo. Madrid bahkan sempat membawa gelar LaDecima Liga Champions saat Don Carlo menjadi manajer. Sementara begitu Don Carlo menangani Bayern, raksasa Bavaria itu bagaikan mesin yang haus gol. Namun Madrid dengan tangan dingin Zidane, mampu menaklukkan Bayern. Don Carlo pun terhenyak. Harapan Madrid akan mampu memenangi Liga Champions terbuka lebar.

Di klub lain, perjuangan meraih asa menjadi juara Liga Champions terjadi dengan dramatis. Arsenal hancur. Barca yang sempat pupus harapan ketika dikalahkan PSG dengan selisih 4 gol, mampu bangkit kembali di kandang. City yang sempat menang dramatis dengan Monaco di kandang, terhempas di laga tandang. Namun Monaco yang bermain energik harus mengakui keunggulan Juventus yang bermain impresif. Setelah menaklukkan Barca, giliran Monaco yang menjadi sasaran ketajaman penyerang Juventus, serta kokohnya pertahanan klub dari Turin Italia ini. 

Juventus seolah olah sudah menjadi hantu bagi calon lawan lawannya di Liga Champions. Pertahanan Juventus yang solid dengan Buffon di bawah mistar gawang, menjadikan Juventus lebih difavoritkan untuk menjadi juara Liga Champions musim ini. Buffon bahkan digadang gadang dapat meraih Ballon'dor. Masih ditambah lagi, sebelum musim ini berakhir, belum pernah ada klub yang mampu menjuarai Liga Champions dua kali berturut turut. Lengkap sudah kekhawatiran terhadap nasib Zidane, Madrid, akan mengalami hal yang sama dengan Barca dan Monaco pada saat berhadapan dengan Juventus. 

Opini bahwa Liga Champions musim ini akan menjadi milik Juventus menggema di berbagai lapak di dumay. 

Hal itu wajar, karena Juventus begitu juga Chelsea, yang didahului LC musim lalu, telah mengembangkan pola catenacio. Kalau Mou pernah  terjebak dengan pola parkir bus. Sementara Simeone dengan dinamis, maka Conte dan Allegri, menunjukkan permainan impresif. Simeone sempat membawa Atletico, menjuarai La Liga. Menutup peluang Barca, tetapi harus mengakui kehebatan Don Carlo di final Liga Champions. Madrid pun di bawah Don Carlo mendapatkan LaDecima Liga Champions. Simeone sempat mencapai final Liga Champions, namun lagi lagi harus merelakan Madrid memenangkan Liga Champions, yang kebetulan Zidane menjadi manajernya. 

Begitu juga LC tiba tiba muncul menjadi kekuatan baru di EPL musim lalu, dengan Raneiri sebagai manajer. Conte berhasil memburunya dengan Chelesa musim ini. Juventus yang mampu menembus final,  setelah dua musim yang lalu dikalahkan Barca, membuat final Liga Champions musim ini begitu menegangkan. 

Madrid yang tergopoh gopoh untuk memenangkan juara La Liga. Harus memenangkan pertandingan akhir melawan Malaga, baru dapat memastikan sebagai Juara La Liga, yang sudah lama tidak dapat diraih. Itu pun dengan susah payah. Kalau melihat perfoma Madrid melawan Malaga sungguh sangat menegangkan. Walaupun akhirnya Madrid unggul 2-0 untuk memastikan sebagai juara La Liga, tetapi penjaga gawang Madrdid Navas harus sampai kelor nafasnya, berjibaku menyelamatkan gawang Madrid dari serangan Malaga. Bagaimana Madrid akan berhadapan dengan Juventus di laga final Liga Champions ? Jika dengan Malaga saja Madrid harus ngos ngos an begitu. 

Tetapi rupanya kita "ditipu" Zidane. Alih alih Juventus yang akan tampil mengerikan  di final Liga Champions, dengan berbagai asumsi, pertahanan terbaik, penyerang yang tajam, peluan besar belum pernah ada klub yang mampu menjuarai Liga Champions dua kali berturut turut, sirna. 

Zidane "memutarbalikkan" fakta yang terjadi selama ini. Menjelang sahur, sungguh bahagia rasanya "tertipu" Zidane.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun