Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hukum Newton Memaksa Orang Tunduk Kepada Allah

27 Juli 2015   11:23 Diperbarui: 27 Juli 2015   12:00 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tanpa disadari banyak orang Hukum Newton memaksa orang tunduk kepada Allah SWT. Newton adalah ahli fisika dan matematika yang luar biasa besar jasanya bagi kehidupan banyak orang di muka bumi. Penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari mampu membantu banyak orang mengatasi masalah yang dihadapi. Hukum Newton juga dapat mendorong orang untuk mencapai kemajuan di berbagai bidang. Newton di luar kebanyakan orang dalam hidup dan kehidupannya, membaca suatu fenomena yang bagi kebanyakan orang dianggap wajar, namun justru dianggap aneh oleh Newton. Bagi kebanyakan orang adalah suatu hal yang wajar jika terdapat benda yang jatuh dari atas ke bawah. Namun tidak bagi Newton, begitu juga halnya ketika fenomena buah apel yang jatuh dari atas ke bawah, menjadi pertanyaan besar bagi Newton. Sampai akhirnya Newton menemukan gaya gravitasi. Tanpa kita sadari pula, bahwa penemuan Newton terhadap gaya gravitasi dapat menjelaskan kepada kita mengapa walaupun terkadang posisi kita berdiri sebetulnya terkadang berlawanan arah dengan matahari atau pun pada saat searah dengan matahari, badan dan kaki kita tetap menginjak bumi, tidak terombang-ambing seperti halnya kalau berada di luar angkasa. Adegan dalam film Gravity yang dibintangi oleh Sandra Bullocks atau pun film film di luar angkasa yang sejenis mungkin dapat memberikan gambaran bagaimana posisi tubuh seseorang jika berada di luar bumi, jika tidak terpengaruh gaya gravitasi bumi, tubuh atau benda apa saja akan melayang-layang. Sungguh Newton telah berjasa besar terhadap hidup dan kehidupan manusia. Namun bagaimana Hukum Newton dapat memaksa orang tunduk kepada Allah SWT ?

Newton selain menjelaskan adanya gaya gravitasi bumi yang menarik apel yang walaupun selalu dilempar ke atas akan selalu jatuh ke bawah, juga memberikan informasi bahwa semua benda akan diam atau tetap bergerak jika resultan gaya sama dengan nol. Dilemparnya apel ke atas sebetulnya mirip dengan upaya pengingkaran terhadap sunnatullah, karena pada sunnatullah berlaku hukum setiap makhluk harus mengikuti perintah Allah. Sunnatullah dalam hal ini adalah gaya tarik bumi terhadap setiap benda/makhluk yang berada dalam areal gaya tarik bumi. Namun ternyata pada ketinggian tertentu kemudian apel yang dilempar ke atas, akan turun lagi ke arah bumi, yang menandakan bahwa apel atau makhluk yang berusaha mengingkari perintah Allah, pada tataran tertentu akan mematuhi hukum Allah, dalam hal ini diwakili oleh gaya tarik bumi, sehingga pada ketinggian tertentu apel tadi akan turun ke bumi lagi.

Hukum Newton juga dapat menjelaskan bagi siapa saja yang tidak ingin berusaha atau bagi yang lebih suka dengan jargon “tidak akan berubah nasib suatu bangsa, melainkan karena usaha bangsa itu sendiri”, yang juga dapat dibaratkan resultan gaya yang bekerja pada seseorang adalah nol, maka seseorang atau makhluk akan tetap diam atau bergerak tanpa ada perubahan. Bagi seseorang yang tidak mampu atau tidak mau berubah, baik karena semua aspek yang muncul, tidak membuat seseorang berubah, atau memang tidak ada keinginan untuk berubah, maka berlaku hukum Newton, bahwa suatu makhluk akan tetap diam atau bergerak tanpa perubahan jika resultan gaya yang bekerja sama dengan nol.

Namun Allah sebagai Rabbulalamin, Penguasa Jagad Raya, mempunyai sifat Maha Pengasih sehingga makhluk termasuk manusia diberi kebebasan memilih, untuk berpikir dengan akal yang hanya diberikan kepada manusia, akan mengingkari atau mengikuti perintah Allah. Usaha pengingkaran itu hanya dapat dilakukan kalau ada pemberian gaya atau kekuatan, sehingga resultan gaya yang bekerja pada makhluk tidak nol. Hukum Newton menjelaskan bahwa bagi semua makhluk yang mendapat gaya akan memperoleh tambahan kecepatan (atau lazim disebut percepatan) untuk bergerak, berpindah, berubah dari kondisi awal ke kondisi baru. Bagi makhluk yang memanfaatkan perubahan untuk mengingkari perintah Allah, maka hokum Newton akan memaksa orang untuk tunduk kepada perintah Allah. Perubahan yang seperti apa saja yang dapat terjadi pada setiap orang, baik karena tehnologi, budaya, merupakan hasil dari perubahan kecepatan yang terjadi karena gaya, atau keinginan yang dimiliki oleh seseorang.

Tanpa mengurangi penghargaan terhadap adanya kemajuan tehnologi yang berhasil mengubah dunia seisinya, termasuk budaya manusia, namun jika perubahan yang terjadi dilakukan untuk mengingkari perintah Allah, maka hokum Newton akan memaksa orang untuk tunduk kepada Allah. Peluru yang ditembakan akan turun ke bumi. Makhluk yang dikirim ke ruang angkasa akan kembali ke bumi. Setinggi-tinggi tupai melompat akan jatuh juga. Secepat-cepatnya kecepatan suara pesawat jet, akan kembali ke pangkalan juga. Bahkan kalau tidak dikendalikan oleh akal yang dituntun oleh petunjuk Illahi Robbi, maka perubahan atau kemajuan dapat menimbulkan kerusakan di muka bumi.

Lalu apakah semua perubahan, kemajuan yang telah dicapai oleh manusia sejauh ini, tidak ada gunanya, tidak ada manfaatnya. Ada, bahkan sudah mampu merubah wajah bumi dan budaya manusia. Hanya saja kalau perubahan itu, kalau kemajuan itu, dilakukan untuk mengikuti petunjuk Allah, akan sangat berbeda jika perubahan atau kemajuan yang terjadi, justru dalam rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengingkari perintah Allah. Karena kalau hal itu yang dilakukan, sesungguhnya bukan perubahan yang dicapai, bukan kemajuan yang dicapai, melainkan mereka orang-orang yang berusaha mengingkari perintah Allah itu, sesungguhnya telah berbuat kerusakan di muka bumi. Tidak sedikit orang yang kemudian berpikir bahwa banyak kerusakan yang terjadi di muka bumi, karena ulah dari manusia itu sendiri.

Adalah suatu hal yang lucu ketika orang berpikir bahwa ternyata banyak fenomena yang menunjukkan bahwa yang berlaku adalah hukum Newton, bukan hukum Allah. Di suatu desa, ada seseorang yang berteriak-teriak bahwa nYu Ton, istri Pak Tono, kejatuhan durian di kebunnya sendiri, karena tidak hati-hati dan lupa kalau banyak duriannya yang sudah masak. Bagaimana nYu Ton tidak tahu bahwa durian dapat jatuh ke bumi, kalau itu adalah hukum yang diciptakannya sendiri. Jatuhnya durian di kebun, mengikuti hukum Allah, Newton pada waktu itu bahkan mungkin belum lahir. Namun Hukum Newton dapat memaksa orang tunduk kepada Allah, siapa pun dia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun