Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Disenggol, Jokowi Ditolak?

28 September 2019   07:44 Diperbarui: 28 September 2019   08:13 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:twitter.com/aniesbaswedan dan batamnews.co.id

Demo mahasiswa yang marak di berbagai kota di tanah air, memuncak di depan gedung DPR-MPR. Dari tanggal 23 September 2019 demo mahasiswa terus berjalan. Berbagai macam reaksi muncul terhadap aksi demo mahasiswa. Walikota Bogor Bima Arya bahkan sempat desak Presiden JokoWi untuk keluarkan Perpu batalkan revisi UU KPK. 

sumber: harianjogja.com
sumber: harianjogja.com

Memang Presiden JokoWi sempat menyatakan tidak akan mengeluarkan Perpu tentang UU KPK. Dalam hal ketidaksetujuan terhadap UU KPK yang baru disahkan, Pemerintah menyarankan untuk melakukan YR kepada MK. Lebih lanjut Menkumham Yasonna, menggunakan mekanisme konstitusional, bukan main paksa-paksa. 

Namun menurut ahli hukum tatanegara Dr Bayu Dwi Anggono, masyarakat lebih memilih menuntut Presiden untuk menerbitkan Perpu yang membatalkan revisi UU KPK. 

Skala aksi demo yang terus membesar, bahkan munculnya aksi "The Real Avenger Dream team" STM, semakin membuat berita aksi demo mahasiswa dan pelajar semakin viral. Belum lagi munculnya berita adanya korban jiwa yang terjadi pada aksi demo mahasiswa di Kendari. 

Di tengah situasi tanah air yang menjadi panas, dengan adanya berita aksi demo mahasiswa dan pelajar tersebut, muncul berita adanya ambulance Pemda DKI dan PMI yang membawa batu dan bensin untuk membantu aki demo mahasiswa dan pelajar. 

Berita tersebut dapat memberikan persepsi bahwa Pemda DKi membantu aksi demo mahasiswa. Tentu saja hal itu membuat Anies Gubernur DKI itu seperti disenggol. 

sumber: cnnindonesia.com
sumber: cnnindonesia.com

Menanggapi berita miring tentang ambulance Pemda DKI dan PMI tersebut, Anies minta kepada semua pihak untuk tidak terburu-buru membuat kesimpulan. Lebih jauh Anies yakin, bahwa staf Pemda DKi yang bertugas, dalam melaksanakan tugas sesuai SOP. 

Anies juga menjelaskan Pemda DKI memang mengirimkan sekitar 40 ambulance untuk menolong mahasiswa dan warga yang ikut aksi demo tanpa pandang bulu. Namun pada akhirnya pihak Polda Metro Jaya menyatakan bahwa ambulance Pemda DKI dan PMI tersebut tidak membawa batu dan bensin. 

Anies, walau pun sempat disenggol dengan kasus ambulance Pemda DKI yang diberitakan membawa batu dan bensin untuk pendemo, bahkan menyambut petugas ambulance yang sempat ditahan polisi.  Suasana haru biru menyelimuti peristiwa saat Anies memeluk petugas ambulance  tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun