Apakah kalian semua sudah menonton serial Avatar: The Last Airbender versi Netflix? Jika sudah, bagaimana reaksi dan tanggapan mengenai serial live action tersebut? Pasti ada sebagian besar yang menganggap bahwa serial Avatar garapan Netflix ini lebih bagus dan lebih seru dari yang versi filmnya dan lebih gelap serta serius dari versi kartunnya. Memang tidak ada yang salah dengan beberapa tanggapan tersebut, karena selera dan pandangan penonton berbeda-beda. Meski ada juga yang beranggapan bahwa Avatar versi Netflix ini kurang dalam hal aktingnya, namun dari segit ceritanya sudah lebih bagus dan lebih menegangkan. Kali ini, saya mencoba mengulas perbedaan antara Avatar live action versi Netfli dengan versi kartunnya yang dibawah produksi Nickelodeon. Â Berikut beberapa perbedaannya.
1. Menampilkan latar belakang Aang dan Zuko
Avatar: The last Airbender live action garapan Netflix ini di episode pertamanya menampilkan flashback saat Aang masih bersama dengan para penduduk Pengendali Udara. Di dalam adegan itu pula diperlihatkan kehidupan Kerajaan Pengendali Udara sebelum diserang oleh Negara Api. Di adegan ini, Aang masih belum begitu mahir dalam mengendalikan kekuatannya sebagai pengendali udara. Masih di episode 1, adegan ini juga sekaligus memperlihatkan bagaimana Kerajaan Udara porak poranda oleh serangan brutal yang dilakukan Negara Api. Saat itu Aang bersama Appa pergi untuk sekedar jalan-jalan. Dan akiba serangan membabi buta itulah,Penduduk Pengendali Udara juga dibumihanguskan dan tak ada yang tersisa. Hanya Aang satu-satunya yang selamat. Disini juga diperlihatkan sebuah proses bagaimana awal mulanya Aang terjebak dalam bola es raksasa. Jika dalam versi kartunnya, adegan flashback tersebut sama sekali tidak ditampilkan dan langsung menceritakan adegan saat Sokka dan Katara menemukan Aang yang terjebak dalam bola es raksasa. Di episode 5, 6, & 7, diperlihatkan pula latar belakang Zuko ketika masih dalam wujud wajah yang sempurna dan belum memiliki luka bakar di mata kirinya. Ternyata, luka bakar di mata kirinya didapatkan dari ayahnya, Raja Ozai. Ozai menantang Zuko untuk berduel dengannya. Dan ketika Zuko tidak tega untuk melukai ayahnya, justru malah sang ayah yang tega melukai Zuko dengan memberikan luka bakar di bagian pundak dan yang paling kejam adalah memberikan luka bakar di bagian mata kirinya. Itu sebabnya mengapa Zuko menjadi kejam dan jahat.Meskipun kedua adegan flashback tersebut hanya ada di versi live action dan tidak ada dalam versi kartunnya, namun kedua adegan itu memang sangat penting dan diperlukan sehingga para penonton tahu tentang background dari Aang dan Zuko.Â
2. Lebih serius dan minim komedi dari versi kartunnya yang full komedi
Jika Avatar versi kartun lebih banyak komedinya daripada seriusnya, maka berbeda dengan Avatar versi Netflix ini. Adegan dan aktingnya lebih banyak serius dan menegangkan serta minim sekali adegan komedi. Adegan pertarungan di versi live action juga lebih menegangkan serta lebih seru daripada yang di versi kartun. Meskipun lebih banyak serius daripada komedi, namjn saat ada adegan komedi yang diselipkan adegan komedi tersebut tetap menghibur dan tidak mengecewakan.Â
3. Efek visual dan CGI yang terasa begitu nyata, lebih gelap dan lebih brutal
Avatar versi live action ini memperlihatkan efek visual yang begitu indah dan memanjakan mata. Terlebih juga afek CGI, yang sangat terasa begitu nyata. Elemen api yang keluar dari tangan dan kaki terasa begitu gelap dan menegangkan. Begitu pula denganeleman air yang ketika jurusnya dikeluarkan, terlihat begitu indah dan menakjubkan. Avatar versi live action ini lebih gelap dan brutal, terlebih saat memperlihatkan adegan-adegan orang yang terkena jurus elemen api dan berubah menjadi 'gosong' serta terbakar, adegan tersebut terkesan begitu nyata dan ngeri sekali. Dan inilah yang sebenarnya diharapkan oleh penonton yang sayangnya tidak digubris dan tidak ada dalam The Last Airbender yang diadaptasi menjadi film di tahun 2010.Â
Itulah 3 perbedaan antara Avatar versi Netflix dengan Avatar versi kartun garapan Nickelodeon. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H