Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menebak Manuver PAN Jelang Pemilu 2019

16 Juli 2017   07:12 Diperbarui: 16 Juli 2017   09:05 1768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Partai Amanat Nasional  didirikan di Jakarta pada 23 Agustus 1998 .Para pendirinya antara lain Amien Rais ,Goenawan Mohammad,Abdillah Toha ,DR Rizal Ramli ,DR Albert Hasibuan Faisal Basri,AM Fatwa ,Zoemrotin,Alvin Lie Liang Piao dan beberapa tokoh lainnya.Asas partai ini adalah Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang ,menbawa rahmat bagi sekalian alam (Sumber Wikipedia).


Jika ditilik dari perjalanannya sangat terlihat kepiawaian kader kader PAN ber manuver pada berbagai even politik di negeri ini.
Pada Pemilu pertama di era reformasi tahun 1999 ,partai yang didirikan Amien Rais ini memperoleh suara 7,1 persen setara dengan 34 kursi di DPR dan menempati peringkat kelima pemenang pemilu.Tetapi dengan suara hanya 7,1 persen itu ,pendiri PAN ,Amien Rais berhasil menjadi Ketua MPR.
Kita masih ingat kemampuan Amien Rais menggalang potensi poros tengah yang kemudian berhasil menempatkan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI dan Amien Rais sebagai Ketua MPR.


PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 1999 hanya kebagian wakil Presiden yang diisi oleh Megawati Soekarnoputri.Artinya manuver Amien Rais mampu mematahkan dominasi PDIP di MPR.Dengan kepiawaiannya tersebut pada masa itu ,Amien Rais dijuluki juga sebagai King Maker.
Kalau disimak hasil perolehan suara PAN pada empat kali Pemilu selalu berkisar pada angka antara 6-8 persen.Pemilu 1999,meraih suara 7,1 persen,Pemilu 2004 meraih 6,4 persen setara dengan 53 kursi di DPR,Pemilu 2009,meraih 6,0 persen atau 43 kursi di DPR dan Pemilu 2014, memperoleh suara 7,6 persen atau setara dengan 48 kursi.


Perolehan suara PAN pada empat kali pemilu kelihatannya stabil pada angka 6-8 persen tersebut.Kemungkinan suara utama partai ini berasal dari warga Muhammadiyah karena PAN dianggap sebagai penyaluran aspirasi politik warga Muhammadiyah.


Selanjutnya walaupun pada Pemilu 2014 ,PAN hanya berada pada peringkat ke- 5 tetapi partai ini mampu membuat manuver bagus dengan menempatkan Ketua Umum nya,Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden.Artinya PAN mampu membuat posisi tawar yang lebih bagus dibandingkan dengan partai Golkar pemenang kedua pemilu yang tidak mampu menempatkan Abu Rizal Bakrie sebagai calon presiden atau calon wakil Presiden Malahan partai Golkar yang perolehan suaranya lebih tinggi dari Gerindra dan PAN akhirnya ikut mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.


Menjelang dan sesudah Pilpres 2014 ,PAN juga aktif di Koalisi Merah Putih ( KMP) sebuah koalisi oposisi terhadap pemerintahan Jokowi-JK.
Sikap PAN mulai berubah dan kemudian merapat ke pemerintahan Jokowi-JK terjadi sesudah Ketua Umum PAN beralih ke tangan Zulkifli Hasan .Pada Juli tahun 2016 ,PAN resmi menjadi pendukung Jokowi-JK dan untuk itu partai berlambang matahari ini diberi jatah satu buah kursi menteri yaitu Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang dijabat oleh Asman Abnur ,kader PAN.


Tetapi baru sekitar satu tahun gabung dengan pemerintahan Jokowi-JK ,belakangan ini terlihat PAN mulai membuat berbagai manuver yang patut diduga merupakan persiapan langkah menuju pemilu 2019.


Manuver pertama terlihat pada pilgub DKI putaran kedua dimana partai yang pernah dipimpin Soetrisno Bachir ini memberi dukungan kepada pasangan Anies-Sandiaga Uno sementara partai pendukung pemerintah lainnya memberi dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama -Sandiaga Salahuddin Uno.


Kemudian pada Halal Bil Halal Pimpinan Pusat PAN di Jakarta tanggal 12 Juli 2017,Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais secara terbuka memberi dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon Presiden pada Pilpres 2019.Pada kesempatan tersebut Amien Rais mengajak Muhaimain Iskandar untuk gabung mendukung Prabowo Subianto.Dalam ajakan nya kepada PKB ,Amien juga mengungkapkan perlunya persatuan ummat Islam termasuk persatuan NU-Muhammadiyah.


Manuver berikutnya adalah PAN menolak dengan tegas diterbitkannya oleh Jokowi Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang pembubaran ormas.
Reaksi Zulkifli Hasan ,Ketua Umum PAN ,terlihat pada kalimat berikut" Soal Perppu terus terang kalau keadaan genting,memaksa.Kalau saya tanya siapa yang menyarankan kepada presiden untuk tanda tangani Perppu".


Selanjutnya Zulkifli Hasan mengatakan terbitnya Perppu justru akan membahayakan posisi Presiden.Ketua Umum PAN itu menyayangkan pihak pihak yang mengusulkan terbitnya Perppu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun