Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Membaca Pesan Politik Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

27 April 2017   08:55 Diperbarui: 27 April 2017   18:00 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Saya bukanlah penduduk Jakarta dan sedang tidak berada di Ibu Kota Republik sehingga membanjirnya karangan bunga di Balai Kota DKI tidak saya lihat langsung tetapi memperoleh informasi dari media on line seperti Kompas.com dan juga beberapa artikel di Kompasiana antara lain yang ditulis oleh Pebrianov,Caraka Jaya dan Lindan.
Dari berbagai sumber tersebut diperoleh gambaran ,1).Karangan bunga di Balai Kota sudah lebih dari seribu,2).Karangan bunga dikirim beberapa pengusaha papan bunga atas pesanan ,3).Pemesan karangan bunga tersebut bukan Ahok,4).Seribu atau lebih papan bunga dikirim ke Balai Kota pada waktu yang hampir bersamaan mulai Jum'at dan mencapai puncak pada Selasa dan Rabu pekan ini,5).Pada garis besarnya tulisan pada karangan bunga berisi:a).Ucapan terima kasih untuk Ahok-Djarot yang telah memimpin Jakarta,b).Memberi semangat kepada Ahok-Djarot agar tidak bersedih karena kekalahan pada pilgub,c).Merasa sedih karena Jakarta tidak lagi dipimpin oleh duet tersebut ,d).Merasa kecewa karena Ahok-Djarot kalah dalam Pilgub,6).Biaya untuk pengadasn dan pengiriman papan bunga lebih dari Rp.1 Miliar.
Kalaulah benar dugaan bahwa seribu atau lebih karangan bunga tersebut bukan dikirim oleh perorangan atau kelompok secara spontan maka muncul pertanyaan kenapa karangan bunga dikirim sekarang dan apa pesan politik atau target yang diinginkan oleh si pengirim karangan bunga.
Pertama ,Tentang momen pengiriman karangan bunga.
Tidak ditemukan alasan yang kuat kenapa karangan bunga dikirim mulai Jum'at,21 April sampai Rabu ,26 April 2017.
Kalau dikatakan untuk memberi dorongan moril untuk Ahok-Djarot agar tidak bersedih karena kekalahannya rasanya tidak lajim atau belum pernah terjadi dukungan moril itu diberikan dalam bentuk karangan bunga.Yang sering terjadi ada perorangan atau kelompok mendatangi pihak yang kalah dan memberi semangat agar tidak galau dengan kekalahannya itu.
Berdasarkan kebiasaan karangan bunga dikirim pada saat serah terima jabatan atau pada malam pisah sambut ( untuk Jakarta 7 Oktober 2017) serta karangan bunga tersebut berisi kalimat ucapan terima kasih kepada pejabat lama serta ucapan selamat bertugas kepada pejabat baru.Berdasarkan pantauan selama ini lebih banyak karangan bunga ditujukan kepada pejabat baru ketimbang ke pejabat lama.
Kedua,pesan " politik" dan " target" nya.
Oleh karena belum atau tidak ditemukan motif yang kuat kenapa karangan bunga massal tersebut dikirim pada saat sekarang ini maka tidak salah juga muncul berbagai macam dugaan dugaan antara lain.
1) Untuk membuat panas kelompok yang tidak senang kepada Ahok-Djarot.Karena kalimat kalimat pada papan bunga berisi pujian kepada pasangan petahana maka bukan tidak mungkin muncul reaksi dari lawan Ahok-Djarot bisa dalam bentuk pengiriman karangan bunga yang lebih banyak dari yang di Balai Kota ke kediaman Anies atau Sandi atau juga dikirim ke kantor tim pemenangan Anies-Sandiaga.Kalau ini yang terjadi tentu asyik juga menyaksikan karangan bunga yang indah indah bertabur menghiasi jalanan Jakarta dan betapa beruntungnya para pengusaha papan bunga.
2).Kelompok yang anti Ahok-Djarot mengirim karangan bunga ke Balai Kota tetapi dengan isi memuji muji Anies-Sandiaga dan mendiskreditkan Ahok-Djarot.Kalau karangan bunga seperti ini yang dikirim apa reaksi petugas di tempat Ahok-Djarot bekerja itu.Apakah karangan bunga itu tetap dibiarkan pada tempatnya atau justru dipindahkan ke tempat lain,digudangkan atau di buang.Kalau karangan bunga yang demikian dipindahkan,digudangkan atau di buang bukan tidak mungkin muncul reaksi protes dari si pengirim karangan bunga dan belum bisa diiduga ekses yang muncul kalau hal yang demikian terjadi.
3).Kalau karangan bunga yang berisi pujian untuk Ahok-Djarot terus berdatangan lalu di tempatkan di pinggir jalan seputaran Balai Kota dan dianggap mengganggu lalu lintas bukan tidak mungkin akan ada kelompok yang mengangkati karangan bunga tersebut dari pinggir jalan.Ketika ada yang melakukan hal yang demikian bagaimana reaksi petugas Pemda DKI ,apakah akan membiarkannya atau melarangnya dan kalau dilarang bagaimana respon kelompok yang dilarang tersebut.
4).Target jangka panjang.
Sesuai jadwal acara pelantikan dan serah terima jabatan Ahok-Djarot kepada Anies-Sandi akan  dilaksanakan 7 Oktober 2017.Mengingat sekarang sudah terlihat " aksi" pengiriman karangan bunga di Balai Kota maka bukan tidak mungkin sejak sekarang sudah ada yang punya rencana " aksi" yang akan dilakukan pada acara pelantikan nanti dan rencana ini bisa berasal dari kelompok pendukung Ahok-Djarot bisa berasal dari pendukung Anies-Sandiaga dan juga mungkin dari pihak ketiga yang punya agenda lain.Bentuk " aksi" bisa berbentuk pengiriman karangan bunga tetapi juga mungkin dalam bentuk pengerahan massa.Kalau bentuknya pengerahan massa dan masing masing pendukung mengirimkan massanya maka wajar muncul kehawatiran apa yang akan terjadi nanti.
Dari uraian yang dikemukakan tentu boleh lah menduga pengiriman karangan bunga ke Balai Kota bukan tidak mungkin punya motif untuk mem provakasi kelompok masyarakat yang tidak senang kepada pasangan petahana.Tetapi sekali lagi ini hanyalah dugaan.
Bunga adalah sesuatu yang indah yang sering digambarkan sebagai lambang cinta." Katakanlah dengan bunga" merupakan ungkapan yang teduh yang diliputi rasa sayang.Tetapi saya teringat juga sejenis bunga yang pernah dinyanyikan Tetty Kadi,penyanyi kondang negeri ini pada tahun 70 an.Tetty Kadi bercerita tentang " Mawar Berduri" yang ternyata bisa membuat luka di hati.
Salam Persatuan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun