Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

FPI Khianati Agus, Logiskah atau Untuk Giring Publik Pilih Ahok

20 Februari 2017   07:44 Diperbarui: 20 Februari 2017   08:58 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

( Tanggapan terhadap artikel Bel Balada pada Kompasiana :Ada Penghianatan ,Cikeas Ogah Dukung Anies -Sandi).

Semenjak diumumkannya hasil hitung cepat pilgub DKI yang menempatkan Agus-Sylvi pada urutan juru kunci karena hanya meraup suara sekitar 17,28 % muncullah analisis yang menyebut salah satu faktor kekalahan paslon nomor satu itu karena didukung dan dihianati oleh Front Pembela Islam. Artikel Bel Balada pada Kompasiana sangat jelas mengungkapkan hal tersebut.

Kalau dibaca konstruksi berpikir yang dibangun pada artikel dimaksud ialah sebagai berikut:
1).Sejak awal FPI memberikan dukungan ke Agus-Sylvi dan dengan dukungan dimaksud paslon nomor satu tersebut akan memperoleh suara yang signifikan;
2).Akibat dukungan FPI ternyata Agus-Sylvi tidak memperoleh suara yang layak karena warga DKI antipati terhadap FPI.Warga DKI menilai keberadaan FPI cenderung identik dengan sisi negatifnya seperti demo berujung anarkis,sweeping ,mudah melakukan tindakan kekerasan dan lain lainnya yang membuat trauma khususnya warga DKI;
3).Jika Agus -Sylvi menang sama saja artinya dengan kemenangan bagi Habib Rizieq cs sehingga Jakarta menjadi tempat merajalelanya ormas pendukung Agus-Sylvi tersebut;
4).Kunjungan Anies Baswedan -Sandiaga Uno ternyata membawa dampak terhadap beralihnya dukungan FPI kepada Anies-Sandiaga yang antara lain dibuktikan dengan perolehan suara di TPS 17 tempat Rizieq mencoblos dan dekat dengan markas FPI di Jalan Petamburan II, Jakarta Pusat dimana paslon nomor 3 memperoleh 212  suara dan paslon nomor 1 hanya memperoleh  38 suara;
6).Publik menganggap pertemuan tersebut tidak mengurangi dukungan Rizieq FPI cs terhadap pasangan Agus -Sylvi.
7).Fakta perolehan suara Anies-Sandiaga ungguli Agus -Sylvi terpaut jauh ada dugaan Rizieq FPI condong ke Anies -Sandi "Menghianati" pasangan Agus Sylvi.
8).Tersirat pada diagram yang disampaikan pada artikel Bel Balada bahwa Cikeas menggelontorkan dana untuk Aksi 412 dan 212.Tapi pada Pebruari 2017, Cikeas mulai khawatir terhadap posisi Agus sehingga dana mulai seret.

Ringkasan  konstruksi yang dibuat pada artikel Bel Balada ialah:Publik sangat membenci FPI dan karenanya tidak mau memilih Agus-Sylvi karena FPI dianggap mendukung pasangan ini. Artinya publik tidak tahu sebenarnya pada 15 Pebruari FPI telah mengalihkan dukungannya kepada Anies-Sandiaga .Sekarang publik sudah tahu bahwa FPI mendukung Anies-Sandi maka publik juga tidak akan memilih pasangan ini

Tidak jelas pada artikel tersebut apa alasan yang kuat sehingga Rizieq FPI mengalihkan dukungannya kepada Anies-Sandi dan menghianati Agus -Sylvi.Apakah karena dana mulai tersendat dari Cikeas atau ada alasan lainnya. Kalau karena dana tersendat dari Cikeas apakah Anies-Sandi mengucurkan dana untuk FPI dan apakah diperoleh berapa besarnya dana itu mengingat tersirat dari diagram pada artikel tersebut ada dana yang mengucur ke FPI untuk membiayai Aksi 411 dan 212 dan kita bisa menduga siapa yang dimaksudnya dengan penyandang dana aksi dimaksud.Rasanya kalau tidak alasan yang kuat dan masuk akal bagaimana mungkin FPI serta merta mengalihkan dukungannya ke Anies -Sandiaga.

Setelah mencermati arikel Bel Balada sesungguhnya ada 2 hal yang disampaikannya:

Pertama ,FPI serta Anies -Sandi telah menghianati Cikeas karenanya pada putaran kedua nanti lebih baik Cikeas tidak mendukung Anis-Sandi dan lebih baik menjadi penyeimbang saja.

Kedua, pemilih jangan memberikan suaranya untuk Anies-Sandi karena pasangan ini telah didukung FPI dan kalau pasangan ini nanti menang itu artinya sama dengan memberi kemenangan kepada Habib Rizieq,FPI yang kemudian membuat Jakarta sebagai tempat dimana merajalelanya nanti ormas yang bermarkas di Petamburan tersebut.

Kalau begitu menurut artikel Bel Balada kemana sebaiknya suara pemilih diberikan? Ah kita sudah tahu menebaknya dan tidak perlu seperti " kura kura dalam perahu, pura pura tidak tahu"


Salam Persatuan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun