Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mengapa Sang Cucu Mau Muntah Ketika Bung Hatta Disamakan dengan Sandiaga?

27 Oktober 2018   06:32 Diperbarui: 29 Oktober 2018   03:43 2606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adakalanya seseorang diberi julukan dengan menyamakannya dengan seorang tokoh lain. Biasanya julukan itu disematkan atas dasar-dasar yang kuat dan relevan.

Pada awal tahun 70-an, misalnya, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Nurcholish Majid pernah diberi julukan "Natsir Muda".

Mohammad Natsir adalah mantan Ketua Umum Partai Masyumi yang telah dibubarkan di masa Sukarno. Natsir juga dikenal sebagai seorang intelektual Muslim dan sangat dekat dengan beberapa aktivis organisasi Islam.

Nurcholish diberi julukan sebagai "Natsir Muda" lantaran Ketua Umum HMI di tahun 70-an itu dikenal sebagai intelektual muda muslim. Karenanya sebutan sebagai "Natsir Muda" itu memberi kontribusi positif untuk Ketua Umum HMI itu.

Tetapi perlu juga dicatat, publik dapat menilai apakah sebutan yang diberikan kepada seorang tokoh, punya dasar atau tidak.

Malahan kalau sebutan yang diberikan itu dianggap mengada-ada atau terlalu lebay justru hal yang demikian akan menuai reaksi negatif.

Kelihatannya hal yang demikianlah yang terjadi terhadap Sandiaga Uno.

Seperti yang sudah kita baca melalui media, Kordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam sebuah unggahan video menyatakan Sandiaga merupakan representasi dari sosok baru Bung Hatta.

Terhadap pernyataan yang demikian, cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta melayangkan protesnya.

Melalui akun Twitternya yang diunggah 24 Oktober 2018, Gustika antara lain menulis," .....denger kakek gue disamain sama Sandiaga Uno rasanya mau muntah". Sungguh keras reaksi yang diungkapkan cucu dari proklamator itu.

Hatta yang dilahirkan di Bukit Tinggi pada 12 Agustus 1902 itu menyelesaikan studinya di sekolah tinggi ekonomi di Rotterdam Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun