Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kita Tertarik dengan Kedatangan Jack Ma?

2 September 2018   09:54 Diperbarui: 2 September 2018   10:13 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Kedatangan Jack Ma ke Indonesia berkaitan dengan penyelengaraan Asian Games mendapat perhatian besar dari media. Sepanjang yang saya perhatikan warga masyarakat  juga banyak yang membicarakan kedatangannya ke negeri ini. Tentu berbagai alasan yang dipunyai oleh masing masing orang untuk membicarakan hal tersebut.

Saya ikut tertarik membicarakan kehadirannya karena Jack Ma adalah simbol dari sesuatu. Jack Ma telah muncul sebagai sebuah sosok yang akan mampu menginspirasi banyak orang untuk terus berusaha dan bekerja keras dalam meraih mimpinya. Sosok ini telah menjelma menjadi salah satu orang terkaya di dunia.Pers menjulukinya manusia Rp.570 Triliun sehingga mengantarkannya menjadi orang terkaya ke- 20 dunia.

Saya tinggal di Medan dengan APBD kota berkisar Rp 5,5 Triliun pertahun. Artinya Jack Ma mampu menanggung APBD kota yang saya banggakan itu selama lebih dari seratus tahun.

Saat ini perusahaan e-commerce yang dipimpinnya baru saja memiliki kapitalisasi pasar 500 miliar dollar AS yang setara dengan Rp.6.655 Triliun. Dengan capaian yang demikian ,perusahaannya itu sudah bisa bergabung dengan perusahaan yang ada di klub Rp.6.655 Triliun seperti Apple,Microsoft ,Amazon dan juga Facebook.

Dikisahkan juga Jack Ma punya pesawat terbang pribadi yang cukup mewah.Konon kabarnya pesawatnya itu seharga Rp.914  Miliar. Pesawat tersebut mampu terbang non stop 12.000 km dan mencapai ketinggian hingga 51.000 kaki. Pesawat  yang menggunakan mesin jet buatan Roll Royce itu berpenumpang 19 orang dan punya   kamar mandi yang lengkap dengan shower, ruang konferensi, ruang makan, ruang kerja dan ruang istirahat para kru.

Disebutkan juga Jack Ma investasi US $ 1,1 M ke Tokopedia. Kini, memang Jack Ma telah menjadi salah seorang terkaya dunia.Dan saya pikir caranya menjadi kaya itulah yang membuat kita merasa dekat dengannya. Pria kelahiran 10 September 1964 di Hangzhou Tiongkok ini bukanlah berasal dari keluarga kaya. Ia bukanlah seperti keluarga atau pewaris bankir terkenal Yahudi, Rotschild yang menerima warisan jutaan bahkan puluhan juta dollar AS. Ia bukanlah keturunan raja minyak Rockefeller yang punya harta berjibun. Ia bukan seperti Bill Gates yang menjadi kaya karena microsoft nya yang untuk sebahagian kita merupakan teknologi yang rumit.

Tetapi pada awalnya ketika memulai bisnisnya ,Jack Ma adalah seperti kita. Salah seorang terkaya di dunia ini dulunya adalah seorang guru bahasa Inggris. Diceritakan untuk memperlancar bahasa Inggrisnya dengan sukarela ia bersedia menjadi pemandu wisata  tanpa mengutip biaya.

Perjalanan hidupnya mulai berobah ketika berkunjung keluar negaranya .Ia mulai berkenalan dengan internet, sesuatu benda yang masih asing baginya. Sesudah mengenal benda "aneh" itu, mulai timbul idenya untuk membuat usaha berbasis internet dengan tujuan agar situsnya mampu mempertemukan penjual yang kebanyakan adalah Usaha Mikro Kecil dan menengah ( UMKM) dengan pembeli.

Dengan tujuan yang demikianlah pada tahun 1999 bersama teman temannya ia mendirikan Ali Baba Grup. Dan ternyata usaha yang didirikannya itu semakin menggurita sehingga jadilah ia menjadi salah seorang terkaya di jagad ini.

Harus diakui ketika membuka usaha berbasis internet, Jack Ma punya intuisi yang tajam. Tetapi tidak hanya bermodalkan intuisi namun ia juga mampu mewujudkan intuisi itu dalam program nyata.Lebih dari itu ia kemudian mampu mengembangkan berbagai inovasi yang membuatnya menjadi pebisnis yang disegani.

Kalau dicermati hal hal yang dilakukannya itu adalah sesuatu yang juga dapat kita lakukan.Bukankah potensi UMKM di negeri ini cukup besar. Dalam konteks yang demikian sungguhlah tepat sesudah bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Sabtu 1 September 2018 kemudian beberapa menteri mengadakan pertemuan dengan pelopor e-commerce itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun