Mengharukan dan menggembirakan itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan ketika Jenderal Mulyono,Kepala Staf TNI Angkatan Darat memberi penghargaan kepada Sersan Kepala (Serka ) Darwis dan juga kepada Sersan Dua Suyono ,bertempat di ruang tamu Kasad tanggal 24 Agustus yang lalu.Serka Darwis adalah Bintara Pembina Desa (Babinsa) 1412-03/ Lasusu Kodim 1412 -03 Lasusu Kodim 1412/Kolaka ,Sulawesi Tenggara.
Sedangkan Sersan Dua Suyono adalah Babinsa Desa Sidomulyo Koramil 02/Kaliori Kodim 0720 /Rembang Jawa Tengah.
Serka Darwis sehari hari menyeberangkan masyarakat Desa Maroko di sungai.
Sebagaimana yang diberitakan Kompas.com (25/8/17) ,ia menggunakan gondola sederhana terbuat dari tali temali yang dibentangkan menyeberangi sungai ber arus deras.
Seperti foto yang terlihat di artikel ini Serka Darwis memangku dua orang anak serta menggendong satu orang lagi ketika menyeberangi sungai. Kalau foto tersebut dipandangi terlihat betapa damainya perasaan ketiga anak yang diseberangkan nya itu meskipun menyeberangi sungai yangm berarus deras.Ada rasa bahagia tertangkap dari wajah ketiga anak sekolah itu.
sudah dapat dipastikan bahwa pekerjaan sehari hari yang dilakoni Serka Darwis tersebut,rasanya sedikitpun tidak ada yang berhubungan langsung dengan tugas pokoknya sebagai Babinsa.Tetapi ia jadikan itu sebagai tugas keseharian tentu karena didorong oleh motivasi yang kuat untuk ikut membangun masyarakat di desa Maroko. Begitu juga halnya dengan Serda Suyono ,dikenal atas kesigapannya dalam insiden yang terjadi pada upacara Hari Kemerdekaan di Lapangan Kantor Kecamatan Kaliori ,Rembang Jawa Tengah.
Dengan sigap Serda Suyono memanjat tiang bendera untuk meraih tali bendera yang lepas .Berkat aksi beraninya ,upacara bendera dapat dilanjutkan dan berjalan dengan lancar hingga selesai. Seperti Serka Darwis maka Serda Suyono juga dipastikan melaksanakan tugas diluar tugas pokoknya.Yang muncul dari dalam dirinya adalah keterpanggilan agar upacara Peringatan Hari Kemerdekaan itu dapat berjalan dengan baik. Peristiwa di Desa Maroko dan Kecamatan Kaliori itu memberi pesan yang kuat kepada kita ,justru keteladanan dan pengabdian dapat dilakukan di manapun jua.
Desa Maroko di Kolaka tentu desa yang jauh dari keramaian.Penulis tidak mendapat informasi yang memadai tentang desa tersebut tetapi mengingat sebahagian masyarakat desa Maroko harus diseberangkan diatas sungai tentu sudah bisa lah dibayangkan bagaimana keadaan desa itu. Tetapi di desa yang jauh itu ternyata keteladanan juga bisa dimunculkan.
Begitu juga halnya dengan Kecamatan Kaliori ,penulis juga tidak mendapat informasi yang cukup ,tetapi nyatanya dari sana juga keteladanan itu dipancarkan. Selayaknya juga lah kita memberi penghargaan kepada Kepala Staf Angkatan Darat karena perajurit TNI AD menjadi bangga bahwa jasa dan pengabdian mereka ternyata dihargai.
Betapa bangganya dua perajurit yang bertugas di daerah yang jauh itu karena seorang jenderal bintang empat mengundang mereka ke ruang kerja nya ,memberi penghargaan dan juga foto bareng. Jarak pangkat antara Sersan dan jenderal bintang empat adalah sesuatu yang sangat jauh tetapi pengabdian yang dilakukan dua perajurit itu menjadi mendekatkan mereka.
Selamat untuk Serka Darwis dan Serda Suyono!
