Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

5 Hal yang Perlu Diwaspadai Kalau Terjadi Unjuk Rasa Skala Besar

29 Oktober 2016   08:17 Diperbarui: 29 Oktober 2016   09:31 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Unjuk rasa atau demo adalah hak warga yang diberikan oleh demokrasi yang tertuang dalam berbagai peraturan per-undang-undangan di Negara ini yang dimaksudkan sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.Namun tidak dapat dinafikan sarana demokrasi tersebut juga dapat menimbulkan ekses lain apabila penggunaannya melenceng dari ketentuan.Untuk itu perlu diwaspadai  5 hal.

Pertama, adanya agenda lain yang dipersiapkan

Publik dan aparat  keamanan akan diberitau tentang dilaksanakannya demo dan sekaligus mencantumkan tujuan ,sasaran dan lokasi dimana demo akan dilaksanakan.Tetapi bukan tidak mungkin terjadi sejak awal inisiator demo telah mempunyai agenda lain yang telah dipersiapkan.Misalnya demo mengusung thema "turunkan harga beras". Thema ini tentu menarik karena menyangkut hajat hidup orang banyak karenanya banyak masyarakat yang ikut dan mendukung demo tersebut.Tetapi ketika demo berlangsung inisiator demo menjadi mengarahkan massa untuk meminta Bupati turun dari jabatannya karena dinilai tidak mampu memimpin daerah.

Kedua, adanya pembonceng gelap 

Inisiator demo sesungguhnya beriktikad baik untuk melaksanakan demo sesuai thema atau tuntutan demo yang diusung tetapi ada orang lain yang merupakan pembonceng gelap yang punya tujuan lain dan ketika demo berlangsung mereka mengarahkan massa untuk meneriakkan atau menyampaikan tuntutan lain sesuai dengan agenda yang dipersiapkannya.Ketika demo berlangsung dan ketika suasana psikologis massa sudah mulai panas bukan hal yang sulit bagi para pembonceng gelap untuk membelokkan tujuan demo sesuai dengan agenda yang dipersiapkannya.

Ketiga, adanya provakasi pihak lain

Melalui berbagai pemberitaan tentu masyarakat mengetahui akan adanya demo maka pada Hari H ada kelompok yang sudah mempersiapkan tindakan untuk memprovakasi peserta demo.Sering terjadi ketika peserta demo sudah bubar dari tempat sasaran dan menuju pulang dalam kelompok yang lebih kecil dan kelompok kecil ini dapat dijadikan sasaran misalnya dengan mengeluarkan kata kata yang sifatnya mengejek kemudian saling berbalas balasan ejekan sehingga suasana jadi panas yang kemudian dapat mengakibatkan keonaran bahkan bisa terjadi kontak fisik.

Keempat, adanya kelompok masyarakat yang tidak senang adanya demo.

Kelompok masyarakat yang tidak senang dengan adanya demo karena misalnya demo tersebut akan berniat melengserkan seorang  Kepala Daerah sementara Kepala Daerah tersebut juga punya massa  pendukung maka pendukung Kepala Daerah mempersiapkan demo tandingan terutama di lintasan yang akan dilalui oleh pendemo lain.Hal seperti ini rawan untuk memicu terjadinya bentrokan fisik .

Kelima , penggunaan sentimen suku atau agama yang berlebihan.

Sebuah demo apalagi yang diikuti oleh massa dalam skala besar sangat rawan terprovakasi dengan sentimen suku atau keagamaan lalu meneriakkan yel yel atau melakukan tindakan melecehkan simbol suku atau agama maka hal seperti ini dapat menimbulkan reaksi balasan dari kelompok suku atau agama yang merasa terhina dengan tindakan tersebut sehingga kalau tindakan balasan terjadi maka sangat potensial munculnya konflik komunal maupun gesekan horizontal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun