Mohon tunggu...
Mama Totik
Mama Totik Mohon Tunggu... Administrasi - Bincang Ringan di Ruang Imaji

Coffee - Books - Food - Movie - Music - Interior - Art - Special Parenting www.debiutilulistory.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

47 Ronin : Belajar Nilai Kehormatan Dari Bushido

28 Desember 2013   22:03 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 16238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu, saya akhirnya berkesempatan melihat film yang sudah lama saya tunggu tayangnya, 47 Ronin. Dibintangi antara lain oleh Keanu Reeves, Hiroyuki Sanada, Hiroyuki Tagawa dan banyak aktor Jepang lainnya. Pertama tahu film ini akan dibuat adalah tahun 2008, atau 5 tahun silam. Entah kenapa begitu lamanya proses pembuatan, saya pikir tidak akan pernah selesai.  Tapi akhirnya tayang juga bulan ini di bioskop-bioskop. Lumayan sebagai obat kerinduan terutama penggemar film berlatar sejarah. Berawal Dari Kisah Nyata Film ini sebenarnya diangkat dari sebuah kisah nyata legendaris. Tentang pengorbanan 47 Ronin mengembalikan kehormatan tuan mereka, Daimyo (Lord ) Asano Naganori. Sedikit bercerita soal kepemimpinan saat itu,  Daimyo adalah gelar untuk tuan tanah (Lord) atau sekarang setara gubernur. Daimyo ada pada masa Jepang mengalami kepemimpinan diktator militer. Kepemimpinan Jepang pada masa itu dikendalikan oleh seorang Shogun. Para Daimyo memiliki anak-anak buah bergelar Samurai. Sesuai pembagian kasta, maka Samurai menempati posisi sangat terhormat, di bawah Daimyo. Ronin sendiri adalah istilah bagi Samurai yang tidak memiliki Daimyo. Ketika peristiwa terjadi, Shogun yang berkuasa pada masa itu adalah Shogun dari klan Takugawa, yaitu Takugawa Tsunayoshi ( 1680 - 1709 ). Pada masa pemerintahan Shogun Takugawa inilah diperkenalkan Bushido atau nilai-nilai moral yang harus dianut secara ketat oleh para Samurai. Kisah dalam film 47 Ronin sendiri sangat berbeda dengan kisah nyatanya. Karena bercampur dengan beberapa mitos yang beredar di masyarakat saat itu seperti adanya kekuatan sihir, monster buruan, serta mahluk setengah setan penghuni hutan. Agak mengecewakan, tetapi ya sudahlah...terpenting inti cerita tersampaikan. Bagaimanapun mitos dalam masyarakat saat itu memang tidak bisa diabaikan. [caption id="attachment_301819" align="aligncenter" width="300" caption="47 Ronin Sumber : teaser-trailer.com"][/caption] Sinopsis Singkat 47 Ronin Kisah diawali dengan adegan sesosok anak lelaki berlarian di tengah hutan lebat, hingga akhirnya tergeletak pingsan dengan kondisi tubuh penuh luka. Lord Asano dan para samurai yg tengah berburu binatang buas, secara tidak sengaja menemukan anak ini. Oishi, salah satu samurai muda, bergegas hendak membunuh. Ada kepercayaan bahwa siapa yang lepas dari hutan lebat itu, bukan manusia, melainkan setan pembawa sial. Lord Asano dengan tegas melarang, "Oishi, lihat, bukankah dia juga anak lelaki biasa sepertimu ?" Bocah itupun, yg ternyata bernama Kai, kemudian dibawa pulang dan dirawat dengan baik. Kai menjalin hubungan erat dengan Mika, putri tunggal Lord Asano. Kai sesungguhnya adalah hasil hubungan terlarang antara pelaut kulit putih dan wanita Jepang dan dibuang ke hutan. Kai sangat setia pada Lord Asano, meskipun darah campuran membuat dia tidak pernah diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Kai tinggal sendiri didalam sebuah gubuk, tidak bisa masuk ke lingkungan istana Daimyo. Sosok Kai, diperankan Keanu Reeves, ini dalam kisah asli, sebenarnya tidak ada. Pada satu kesempatan, Shogun Takugawa bersama Lord Kira, akan berkunjung ke istana Daimyo Asano untuk melihat pertandingan antar Samurai. Lord Kira yang berambisi untuk merebut kekuasaan Lord Asano, memasang cara licik. Dengan kekuatan sihir, maka Samurai dari Lord Asano dibuat tidak sadarkan diri. Kepanikan melanda ketika waktu bertarung hampir tiba. Kai yg telah tumbuh menjadi pria kuat dan jago beladiri, memberanikan diri mewakili Samurai. Ini adalah hal yang pantang dilakukan, karena hanya seorang Samurai yang boleh bertarung. Sementara posisi Kai sebenarnya mirip budak. Dengan memperhitungkan bahwa Samurai bertarung memakai baju tertutup, Kai berharap tidak ketahuan. Namun sial, karena topeng penutup wajahnya terlepas ketika bertarung. Kai ketahuan! Sebagai hukuman, seharusnya Kai dibunuh, tetapi  Shogun Takugawa memerintahkan agar Kai dihukum pukul oleh para Samurai asli. Masih dengan kekuatan sihir, Lord Kira membuat Lord Asano tidak sadar dan kerasukan. Dalam kondisi tidak sadar, Lord Asano menyerang Lord Kira. Menyerang seorang tamu di rumah sendiri sungguh perbuatan tercela bagi seorang Daimyo. Shogun Takugawa pun menjatuhkan hukuman mati. Mengingat kedudukan Lord Asano sangat tinggi, maka hukuman mati dilakukan berupa seppuku atau harakiri. Yakni membunuh dirinya sendiri dengan cara membelah perut. Untuk meringankan penderitaan, maka Shogun memerintahkan Samurai Oishi menebas kepala Lord Asano. Hukuman mati ini disaksikan dengan pedih oleh seluruh Samurai anak buah Lord Asano dan putri tunggalnya, Mika. ( Dalam kisah aslinya, Lord Kira Kozukenosuke Yoshinaka, diperintah oleh Shogun untuk mengajarkan tugas-tugas pemerintahan ke Lord Asano. Namun Lord Kira sering sengaja membuat kesal Lord Asano. Hingga puncaknya, Lord Asano satu kali menyerang Lord Kira. Itulah sebabnya Lord Asano dihukum mati ). Sebelum pulang, Shogun melarang para Samurai untuk membalas dendam pada Lord Kira. Mika, putri Lord Asano, diberi waktu setahun untuk berkabung, kemudian harus menikah dengan Lord Kira. Para samurai setelah ini bergelar Ronin, yakni samurai tanpa majikan. Sepeninggal Shogun, Lord Kira melakukan hal yang licik. Ronin Oishi, sebagai pimpinan Ronin, dikurung dalam sumur selama setahun, untuk menjatuhkan mental para anak buah. Ronin yang lain membubarkan diri. Dan Kai dijual ke pedagang budak. Setahun setelah dikurung, Oishi dibebaskan. Dengan susah payah, Oishi berhasil pulang ke rumah. Hal pertama yg dilakukannya adalah menyuruh Chikara, putra tunggalnya, untuk mencari kuda. Oishi bermaksud mengumpulkan segenap mantan anak buah Lord Asano untuk membalas dendam dan membebaskan Mika dari jeratan pernikahan dengan si licik Lord Kira. Orang pertama yg dicarinya adalah Kai. Kai bertahan hidup di dunia budak menjadi petarung. Dengan susah payah, Oishi berhasil membebaskan Kai dan mengajak Kai membalas dendam. Awalnya Kai menolak. Baginya, seharusnya pembalasan dilakukan saat majikan mereka dijatuhi hukuman mati. Sikap Oishi yang tetap taat pada Shogun, setelah tuannya dihukum seppuku, adalah sikap pengecut. Namun Oishi mengatakan bahwa itulah hukum yang berlaku, seorang Samurai tidak bisa melawan hukum. Hati Kai luluh ketika mendengar Mika, putri majikan yg sangat dia cintai dan juga mencintainya, akan segera dipersunting si licik Lord Kira. Kai bersedia membantu. Setelah mengumpulkan para anak buah, Oishi mengatakan bahwa misi mereka akan sangat berbahaya. Ada kemungkinan para Ronin akan mati dalam menjalankan tugas atau hidup tapi dicap sebagai penjahat. Tapi loyalitas mengalahkan segalanya. Dengan cap jempol darah, para Ronin, berjumlah 47 orang, berjanji akan melaksanakan tugas hingga tuntas. Setelah melalui perjuangan keras, misi merekapun berhasil. Oishi berhasil memenggal kepala Lord Kira dan menunjukkan kepada segenap mereka yang terlibat pertempuran. Pertempuran kedua belah pihak pun berhenti dan musuh menyatakan takluk pada pasukan Ronin. Ronin Oishi tersenyum puas, meletakkan kepala Lord Kira di depan makam mantan majikannya, Lord Asano. "Tidurlah dalam damai tuanku, kami telah melakukan pembalasan", kata Oishi. Sungguh menggetarkan hati, loyalitas luar biasa para Ronin ini. Peristiwa ini diketahui oleh Shogun. Oishi sebagai wakil para Ronin memohon,"Tuanku, kami hanya melaksanakan apa yang harus kami lakukan, mengembalikan kehormatan Lord kami. Untuk itu, ijinkan kami, sesuai Bushido, mati secara terhormat ( seppuku atau harakiri )". Dalam kisah sesungguhnya, peristiwa ini sempat mengguncangkan pemerintahan. Di satu sisi, para ronin memiliki alasan kuat membalas dendam, karena majikan mereka diperlakukan secara tidak adil. Namun di sisi lain, apa yang dilakukan para ronin ini tidak bisa dibenarkan karena akan memicu pemberontakan dan rentetan balas dendam. Melihat pertimbangan itu, maka hukum tetap harus ditegakkan tidak pandang bulu. Bandingkan dengan penegakan hukum di Indonesia....halah. Akhirnya, ke 46 Ronin ( 1 meninggal dalam misi ) diperbolehkan melakukan seppuku atau harakiri. Kekuasaan dikembalikan pada Mika, putri tunggal Lord Asano. Deretan para Ronin berbaju putih, duduk bersila di atas tikar, masing-masing menghadap sebilah pisau, sungguh pemandangan menggetarkan. Saat seppuku hendak dilakukan, Shogun tiba-tiba memerintahkan agar Chikara keluar dari barisan. Dia adalah putra tunggal Oishi. Shogun berharap Chikara akan menjadi penerus keturunan Ronin Oishi. Usai menyuruh Chikara keluar, disaksikan oleh Shogun, para istri, Putri Mika, maka para ronin melakukan seppuku. Terngiang kata-kata Kai pada malam hari sebelum hukuman dilaksanakan,"Mika, aku akan terus mencarimu dalam kehidupan yang akan datang, tak peduli itu berapa ratus tahun lagi". Dan Mika membalas,"Aku juga akan selalu menunggumu dalam kehidupan yang akan datang. Aku percaya kematian hanyalah perantara untuk menuju kehidupan lain".  Mika mengantar kematian Kai dengan senyum getir. Akhir kisah yang tragis. Pada cerita asli, seorang Samurai bernama Satsuma, yg tidak mempercayai bahwa Oishi adalah Samurai dan menghinanya dengan meludahi, merasa malu ketika tahu kenyataannya. Satsuma pergi ke kuil dan melakukan seppuku untuk membayar penghinaan yang pernah dia lakukan pada Osihi, the legend. Bukan main ! Kisah kematian 47 Ronin ini menjadi legenda yg menarik dan memicu perdebatan. Sebagian menyetujui keputusan Shogun Takugawa, sebagian menyayangkan. Ada yg menyalahkan kesetiaan para Ronin, ada pula yang menilai sebagai hal terhormat. Saya pribadi sebagai orang Indonesia yg tidak mengenal Bushido, tentu menyayangkan kematian mereka. Bunuh diri tidak dibenarkan bagi agama saya. Namun saya kagum pada keteguhan hati para Ronin ini menjaga kehormatan mereka. Juga kagum pada kekerasan seorang Shogun menegakkan hukum. Bushido bagaikan wujud kesuksesan pendiri klan Shogun Takugawa yakni Takugawa Ieyashu untuk menanamkan nilai-nilai moral positif demi tegaknya hukum di masyarakat. ( Sebenarnya mirip dengan indoktrinasi butir-butir P4 yg ditanamkan Orba dulu. Butir-butir P4 sebenarnya adalah nilai etika positif yang diharapkan bisa tumbuh di masyarakat dan memperbaiki karakter buruk yang ada. ) [caption id="attachment_301804" align="aligncenter" width="300" caption="Makam asli 47 Ronin di Sengaku-ji Sumber : Wikipedia"]

13882393861340274400
13882393861340274400
[/caption] Bushido Bushido atau secara harafiah artinya nilai ksatria adalah sebuah kode etik kepahlawanan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang. Bushido berasal dari dua dasar kata, “Bushi” yang berarti kesatria dan “Do” yang berarti jalan/tata cara/kode etik. Kata “Bushi” dapat di bagi lagi menjadi kata “Bu” yang berarti untuk menghentikan, dimana definisi dari kata “Bu” ini adalah menghindari terjadinya kekerasan dan penggunaan senjata. Sementara kata “Shi” yang dapat diartikan sebagai seseorang yang mempunyai peringkat dengan cara belajar. Namun arti kata “Bushi” sepertinya untuk memberikan arti “setiap orang yang menjaga kedamaian baik secara diplomatis maupun dengan penggunaan senjata". Sehingga secara keseluruhan arti kata “Bushido” dapat berarti suatu jalan atau metode untuk menjaga perdamaian yang dilakukan secara diplomasi maupun menggunakan senjata. Bushido banyak mengadopsi nilai agama Budha, Shinto dan Konfusius. Aspek Utama Bushido Ada beberapa nilai etika Bushido yang wajib diikuti oleh Samurai. Nilai-nilai tersebut masih relevan hingga saat ini dan memiliki nilai positif penting bagi kehidupan manusia secara universal.
  1. Kejujuran, dimana tugas individual untuk berani menggunakan penilaian secara benar pada penyebab kemuliaan
  2. Keberanian, yakni melakukan suatu tindakan keberanian secara benar & dilakukan pada saat yang tepat
  3. Kebajikan. Samurai diajarkan untuk memiliki “Bushi no Nasaki”. Bushi berarti “kesatria”, no berarti “dengan” Nasaki berarti “kelembutan” atau dapat diartikan secara utuh “kelembutan seorang ksatria”.
  4. Kesopanan. Setiap orang dapat saja berpura-pura tulus dan menjadi panutan orang lain tetapi hal ini bukan nilai dari sopan santun itu.
  5. Kebenaran. Berbohong pada samurai biasanya dianggap sebagai pengecut dan tidak terhormat.
  6. Yang terakhir adalah Kehormatan. Kehormatan dapat didefinisikan sebagai kesadaran hidup yang bermartabat secara pribadi dan layak. Orang yg gagal melaksanakan tugas atau melanggar kode etik Bushido sudah kehilangan kehormatan.
  7. Loyalitas/Kesetiaan. Kesetiaan pada pemimpin, sekarang adalah sesuatu yang dapat ditransformasikan ke dalam sifat patriotism pada Negara dan dapat menginspirasi perasaan nasionalisme.
  8. Kontrol diri. Samurai tidak pernah memperlihatkan ekspresi apa saja mengenai perasaannya, dan tidak memasukkan perasaannya pada orang lain.

Norma-norma yang nampak umum dan sebenarnya juga ada dalam norma masyarakat kita. Tetapi melihat kesetiaan para Ronin menaatinya, bahkan tetap dilakukan oleh masyarakat Jepang hingga saat ini, Bushido menjadi semacam reflektor bagi keterpurukan moral bangsa Indonesia. Melihat kondisi Indonesia yang saat ini carut marut, menyaksikan 47 Ronin tadi seperti diingatkan kembali agar kita kembali menjunjung tinggi norma etika universal seperti dalam Bushido.  Mari kita raih kembali nilai kehormatan kita.  Mari menjadi manusia terhormat.  Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun