Sesuai dengan tulisan saya sebelumnya, ada banyak sekali program-program Anies yang jadi tumpul setelah ketahuan bahwa program Ahok yang berada di wilayah yang sama, jauh lebih menarik bagi masyarakat. Kali ini saya ingin membahas dari sisi transportasi publik.
Kesalahan pertama Anies berkait OkOtrip adalah ancamannya bahwa ia akan mengorbankan subsidi Transjakarta untuk bisa dialihkan kepada angkot. Ini pernyataan yang luar biasa buruknya. Anies memang berusaha terlihat "merakyat" dengan mengangkat nasib angkot. Namun Anies lupa, justru rakyat sendirilah yang paling banyak populasinya menaiki Transjakarta (kurang lebih 340 ribu penumpang setiap hari). Kemarahan 340 ribu orang yang kemudian harus membayar tiket Transjakarta berkali lipat ini berpotensi mencoreng keterpilihan Anies. Ia mengorbankan 340 ribu penumpang demi meraih simpati beberapa ribu supir angkot.
Anies Sandi mencoba membujuk calon pemilih dengan tarif Rp 5.000 untuk sekali jalan beberapa kali naik turun angkutan umum. Sebuah program yang terdengar menarik bagi yang sehari-harinya pulang balik dengan Transjakarta, lalu menyambung dengan moda transportasi lain, seperti angkot. Mereka pun begitu bangganya mengejek Basuki Djarot yang kelihatan tidak punya program sebanding.Â
Tapi Anies Sandi dan pendukungnya yang terlihat begitu pede lupa, kalauÂ