Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan Lintas Batas Negara dan Benua-William H. Hinton

17 September 2017   10:25 Diperbarui: 17 September 2017   11:14 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Alpha History

William Howard Hinton, lahir di Chicago, AS pada 2 Pebruari 1919. Meninggal pada usia 85 tahun, adalah pengarang Fanshen, sebuah kisah klasik tentang revolusi Tiongkok, dari pertama hidupnya hingga menigngal, dia adalah seorang petani. Dia mengakhiri karirnya di Mongolia, mengadaptasi peralatan Rusia untuk menumbuhkan barley eksperimental di tanah perawan. Dan pernah menjadi sebagai teknisi traktor di Tiongkok utara hampir 60 tahun yang lalu,  dari sana dia mengumpulkan materi untuk Fanshen, studi dokumenter yang brilian tentang revolusi di sebuah desa di Tiongkok. Diterbitkan pada tahun 1966, ceritanya telah difilmkan dengan nama yang sama oleh David Hare pada tahun 1975.

Pada tahun 1945 ia menikahi Bertha Sneck, seorang penerjemah dan editor. Mereka memiliki satu anak, Carma, sekarang seorang pembuat film dokumenter di Brookline, Mass. Perkawinan tersebut berakhir dengan perceraian pada tahun 1954.

Pada tahun 1959 ia menikahi Joanne Raiford, seorang teknisi metalurgi, dengan dia memiliki tiga anak, Michael Howard; Alyssa Anne, dan Catherine Jean. Istrinya Raiford meninggal pada tahun 1986, dan pada tahun berikutnya Mr. Hinton menikahi Katherine Chiu, seorang karyawan Unicef, yang bertahan merawat dirinya, bersama dengan istri pertamanya, keempat anaknya, dua anak tiri dan tiga cucu.

William Howard Hinton. Pendidikan S.D.nya di Putney school, sebuah pendidikan yang progresif yang dirikan oleh ibunya di Vermont, sebelum berangkat untuk menjelajahi dunia selama satu tahun, di mana dia mengunjungi Tiongkok.

Kisahnya kita mulai pada tahun 1936, William H Hinton setelah  lulus dari sekolah menengah atas, ia ingin berkeliling dunia, berharap dapat mengembangkan pemahaman tentang masyarakat dan kehidupan nyata. Dia bersikeras untuk tidak membawa uang pemberian ibunya, tapi juga menolak untuk mendapat bantuan pamannya seorang kapten kapal. William H. Hinton naik kapal lain dari San Francisco, membiayai perjalannya pertama-tama dengan bekerja sebagai pekerja pembersih bata, dia mengatakan bahwa tidak peduli seberapa keras dia bekerja, tapi setiap hari dinilai tidak sesuai target jumlah ketentuan atasan dan mendapat upah yang sesuai dan memadai, mereka tidak bisa mendapatkan upah cukup. Kemudian dia bergabung dengan para pekerja lainnya, mengumpulkan batu bata yang telah mereka cuci, dan menerima gaji. Inilah pengalaman pertamanya berkontradiksi dengan atasan.

Di atas kapal, William H. Hinton bekerja di dapur mencuci piring. Ketika kapal itu berlabuh di Tokyo, Jepang, tempat Hinton menemukan sebuah karya jurnalis di sebuah surat kabar Amerika, dan enam bulan kemudian dia kembali ke Amerika Serikat melalui Korea Selatan, Tiongkok timur laut, Siberia, Uni Soviet, Polandia dan Jerman. Ketika di Tiongkok William H. Hinton mendapatkan kesan mendalam.

William H. Hinton menghabiskan dua tahun di Universitas Harvard, merasa bahwa dia belajar disana sangat tidak realistis, setelah kuliah dua tahun di Harvard, dia pindah kuliah di Universitas Cornell lulus dalam agronomi dan peternakan susu pada tahun 1941.

Di Universitas Cornell berkenalan dengan Sid Engst (Yang Zao/yang kemudian menikah dengan Joan Hinton/, yang kisahnya akan penulis kisahkan dalam tulisan lain pada kesempatan lain).

Pada tahun 1947, William H. Hinton dikirim oleh Administrasi Bantuan dan Rehabilitasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengajari petani menggunakan traktor di provinsi Hebei, Tiongkok.

Kisah William Hinton Jatuh Cinta Dan Menjalin Persahatan Dengan Orang Desa Tiongkok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun