Mohon tunggu...
maharani bella
maharani bella Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Persaingan antara Film Lokal dengan Film Impor

20 Juli 2017   22:36 Diperbarui: 20 Juli 2017   23:15 2078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

BAB  I

PENDAHULUAN

1.1       Latar belakang

Di zaman sekarang, dunia perfilman sudah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Melalui film masyarakat bisa menikmati hiburan untuk melepas lelah setelah melakukan aktivitasrutin harian. Film bisa digunakan sebagai sarana pendidikan yang cukup efektif. Nilai-nilai yang dibawa oleh film akan dengan mudah ditangkap oleh penonton, baik disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Era globalisasi memaksakan untuk bersaing di ranah Internasional. 

Film luar membanjiri dibioskop mapun layar televisi di negeri ini. Sementara film lokal masih terseok-seok untuk bersaing dengan fim impor. Dalam hal kualitas maupun kuantitas film lokal bisa dikatakan tertinggal. Kondisi film lokal di negri sendiri yang selalu kalah dengan film impor adalah isu yang masih bertahan hingga sekarang. Film lokal selalu kalah bersaing dengan film produk luar negeri terutama dari Hollywood, Amerika Serikat. Bahkan anak-anak muda juga lebih suka menonton film impor. Itu bukan berarti mereka meninggalkan film lokal. Kebanyakan remaja itu tetap suka menonton film lokal, terutama yang berbau nasionalisme. 

Masalahnya belum banyak film bermutu lahir dari negeri sendiri. Sehingga film lokal selalu saja kalah bersaing. Hal ini terjadi karena secara umum kualitas film impor lebih baik daripada film lokal. Pembuatan film impor didukung dengan teknologi yang lebih canggih dan animasi yang menarik.Selain itu jalan cerita dan pesan moral yang disampaikan pada film impor dinilai memiliki bobot yang lebih bermutu dibanding dengan film lokal pada umumnya dan masih banyak lagi alasan yang membuat film lokal tak banyak diminati masyarakat terutama para remaja dan anak-anak di negeri ini. Namun seiring berjalannya waktu perlahan tapi pasti, produksi film Indonesia terus meningkat. Tahun 2007 tercatat film Indonesia diproduksi sebanyak 54 judul dan 8 tahun setelahnya tercatat sebanyak 117 judul. 

Hanya dalam tempo kurang dari 10 tahun, produksi film Indonesia bertumbuh lebih dari 100 persen. Dengan demikian dalam tempo 8 tahun telah beredar tak kurang dari 400 judul film Indonesia di bioskop. Yang menarik adalah dari sekian banyak jumlah film Indonesia yang diproduksi, mengapa hanya 24 judul selama periode 2008 -- 2016 atau kurang dari 10% film yang mengundang perhatian jutaan penonton? Dengan jumlah penduduk yang sebesar lebih dari 250 juta orang itu, maka data ini menjadi menarik untuk ditelaah. jika melihat data jumlah distribusi film impor dan lokal di bioskop tanah air memang cenderung jomplang. 

Pada tahun 2007 di saat Indonesia mendistribusikan filmnya sebanyak 54 judul, di saat yang sama bioskop mengedarkan jumlah film impor lebih dari 4 kali lipatnya sebanyak 205 judul. Setahun berselang ketika film Indonesia diproduksi sebanyak 91 judul, film yang diimpor masuk ke Indonesia sejumlah 144 judul. Dan di tahun 2010 ketika diproduksi 70 judul film Indonesia, film impor yang beredar di bioskop mencapai 3 kali lipatnya sebanyak 249 judul.Negeri kita bisa jadi memang negeri yang sangat ramah dengan produk luar. Sehingga film impor apa saja yang masuk selalu menjadi daya tarik tersendiri oleh warga lokal.

1.2       Rumusan masalah

1.         Apakah perbedaan dari film lokal dan film impor?

2.         Apa saja kekurangan film lokal dibanding film impor?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun