Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Penghuni Pondok Lansia Bercerita

13 Juni 2017   23:49 Diperbarui: 19 Juni 2017   06:15 5594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bolang Berbagi di Pondok Lansia Al Ishlah, Kota Malang/Dok. Pribadi

Sore itu (Senin, 12/6/2017) kami mengujungi sebuah panti jompo untuk para lansia (lanjut usia). Namanya “Pondok Lansia Al-Ishlah”. Alamatnya di Jl. Lasda Adisucipto Gg. 22/A No. 30 Kota Malang. Lokasinya tak jauh dari perempatan Blimbing, jalur menuju Bandara Abdurrahman Saleh, Malang.

Kami berkunjung bersama komunitas penulis Kompasiana Malang, Bolang. Tiba di lokasi jelang maghrib. Kami diterima oleh Pak Nur, pengurus Yayasan Al-Ishlah Malang. “Yayasan ini pertama kali didirikan oleh Bapak Moch. Aidi dan isterinya Hj. Siti Rodiyah. Kini keduanya sudah tiada”, tutur Pak Nur, sambil menujukkan kedua foto itu di sudut ruang kantor.

Yayasan berakte notaris No. 13/1989 ini mengelola panti asuhan anak yatim piatu putri (1989), yatim piatu putra (1997) dan Pondok Lansia khusus perempuan (2010). Pondok Lansia Al-Ishlah dibuka sejak tahun 2010, demikian menurut cerita Pak Nur. Tepatnya, Pondok Lansia ini beroperasi setelah diresmikan oleh Wagub Jatim, Saifullah Yusuf, pada tanggal 21 Desember 2009.

Usai "Buka Bersama" (Bukber) di Pondok Lansia dan shalat berjama’ah, kami dipersilahkan oleh Pak Nur untuk mengelilingi Pondok Lansia. Tampak deretan kamar-kamar lansia saling berhadapan, berdiri berjajar mirip rumah kos-kosan atau apartemen satu lantai. Terkesan cukup terawat, tampak bersih dan rapi.

Deretan Kamar-kamar Pondok Lansia Al Ishlah/Dok. Pribadi
Deretan Kamar-kamar Pondok Lansia Al Ishlah/Dok. Pribadi
Setiap kamar tidur terdapat kamar mandi, lengkap dengan perabotannya, termasuk kursi roda. Tiap kamar tersedia tiga ranjang tempat tidur. Saat kami berkunjung, satu kamar rata-rata dihuni oleh dua lansia, yang satu ranjang dikosongkan. Kebayang nggak, bagaimana kehidupan mereka?

Suasana di dalam Pondok Lansia Al Ishlah/Dok. Pribadi
Suasana di dalam Pondok Lansia Al Ishlah/Dok. Pribadi
*****

Selain bertemu Pak Nur, kami sempat berbincang-bincang dengan salah seorang perawat yang selama 24 jam berada di Pondok Lansia. “Harap maklum. Mbah-mbah itu tingkahnya kadang seperti anak kecil, bahkan lebih dari itu”, demikian tutur sang perawat.

Perawat yang satu ini, tinggal bersama suami dan anak-anaknya di Pondok Lansia. Ia dibantu tiga perawat lainnya. “Tiga perawat tersebut sudah pulang. Nanti sekitar jam 03.00 dini hari mereka kembali ke sini, untuk menyiapkan makanan (sahur) bagi lansia”, demikian tambahnya.

Untuk melayani kebutuhan sehari-hari para lansia, para perawat tersebut dibantu dua petugas pria, terutama untuk menjaga kebersihan Pondok Lansia seluas 745 m2. Tempat ini dilengkapi ruang kantor, mushalla, dapur, kamar perawat, dan halaman parkir.

Halaman Depan Pondok Lansia Al Ishlah/Dok. Pribadi
Halaman Depan Pondok Lansia Al Ishlah/Dok. Pribadi
Di bagian belakang, ada tambahan lahan baru yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Rencananya untuk keluarga yang sedang menjenguk/mendampingi lansia yang sedang dirawat di sini. Secara keseluruhan, luasnya mencapai sekitar 850 m2.

Dari kapasitas 28 lansia yang tersedia, saat ini dihuni oleh 12 mbah-mbah. Rata-rata usia mereka di atas 60 tahun, kecuali hanya ada 1 orang asal Singosari yang masih berusia 55 tahun. Para lansia itu mayoritas berasal dari Malang. Sebagian lainnya ada yang berasal Madura, Bandung, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun