Mohon tunggu...
M Miftahul Firdaus
M Miftahul Firdaus Mohon Tunggu... Insinyur - Pengagum Soekiman Wirjosandjojo

Pembelajar, Engineer, pengagum Soekiman Wirjosandjojo

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sepakbola dan (Lunturnya) Kehebatan Otak Britania

6 Juni 2017   12:03 Diperbarui: 6 Juni 2017   12:03 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tulisan ini dimuat di http://panditfootball.com/pandit-sharing/208960/PSH/170606/sepakbola-dan-lunturnya-kehebatan-otak-britania

atau kunjungi blog penulis di https://firdausmiftahulm.blogspot.co.id/

Britania, Britania Raya, atau Inggris Raya merupakan bangsa dan negara yang besar. Britania merupakan monarki kesatuan negara dalam negara yang terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (serta tidak ketinggalan: Gibraltar) dengan kursi pemerintahannya terletak di London.

Sebagai tambahan, tiga negara terakhir memiliki pemerintahan masing masing-masing yang berpusat di Belfast untuk Irlandia Utara, Edinburgh untuk Skotlandia, dan Cardiff untuk Wales.

Britania juga memiliki tiga wilayah Dependensi Mahkota, yaitu Guernsey, Jersey, dan Pulau Man. Wilayah-wilayah ini terkait, tapi secara konstitusional bukan bagian dari Britania Raya. Selain itu, terdapat empat belas wilayah seberang laut yang merupakan sisa-sisa dari Imperium Britania, yang pada suatu masa pernah menguasai hampir seperempat luas total bumi.

Kehebatan Britania ditegaskan dengan pengaruh yang ditinggalkan di daerah-daerah bekas jajahannya, seperti bahasa, sistem pengukuran, dan budaya. Selain itu, kehebatan Britania tercermin pada berbagai macam karya besar pada berbagai bidang sepanjang sejarah, seperti film Harry Potter dan James Bond, filsuf John Locke, dan berbagai ilmuwan besar. Boleh dibilang, Britania merupakan bangsa dengan pikiran yang hebat.

Literatur mereka pun mengakui itu. Karya-karya Agatha Christie (15 September 1890 -- 12 Januari 1976) dan Sir Arthur Conan Doyle (22 Mei 1859 -- 7 Juli 1930) menunjukkan betapa hebatnya otak Britania. Keduanya merupakan penulis cerita misteri, cerita yang bukan sekadar fiksi biasa, karena membawa pembacanya memakai nalar logika mereka pada hampir setiap plot cerita yang ada. Hal itu tampak pada tokoh-tokoh yang mereka reka.

Conan Doyle, asal Skotlandia, menulis cerita tokoh detektif paling populer, Sherlock Holmes, seorang Inggris. Sementara Agatha Christie, seorang Inggris, lebih hebat lagi karena menulis cerita lebih banyak tokoh, diantaranya Miss Marple dan pasangan detektif Tommy dan Tuppence (semuanya orang Inggris). Hanya Hercule Poirot (detektif Belgia rekaan Agatha Christie) yang bukan orang Britania. Mereka semua punya pikiran yang hebat.

Penegasan kehebatan otak Britania itu dinyatakan secara eksplisit pada beberapa novel mereka. Kejahatan-kejahatan yang paling sulit dipecahkan atau yang paling menipu, dalam novel-novel itu, selalu dicirikan sebagai suatu "rancangan orang Inggris" yang artinya hanya dapat dilakukan oleh otak Inggris yang dingin dan pintar.

Kadang-kadang malah ada kata-kata yang agak merendahkan bangsa lain. Di antaranya seperti, "bukan tindakan orang Italia itu" atau "bukan perbuatan orang Latin yang berdarah panas". Musuh terbesar Holmes yang amat cerdik, Profesor Moriarty, juga Englishman. Hanya orang Prancis, setidaknya orang Belgia adalah penutur Prancis, yang digambarkan dapat menandingi pikiran Britania itu, lewat citra Poirot.

Bahkan, cara kerja Poirot digambarkan lebih berseni dan flamboyan, suatu sifat yang sangat Prancis, dibandingkan dengan Holmes yang lebih direct dan konvensional, suatu sifat yang sangat Inggris. Jika pun ada inspektur polisi lokal yang bisa sehebat para tokoh utama, umumnya mereka orang Skotlandia seperti Inspektur Japp atau paling tidak, berasal dari divisi khusus Scotland Yard, meskipun istilah ini sesungguhnya tidaklah merujuk kepada orang Skotlandia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun