Mohon tunggu...
Lysbet Laura
Lysbet Laura Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sang Idola

10 Oktober 2019   20:37 Diperbarui: 10 Oktober 2019   20:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudahkah kalian pernah bertemu idola? Apa yang akan kamu katakan ketika bertemu sang idola? Ah, aku bahkan tak dapat membayangkan semua itu. Bagiku bertemu idolaku rasanya mustahil.

Bukan tanpa alasan, sudah beberapa kali idolaku datang berkunjung ke desa ini namun tak pernah sekalipun aku berkesempatan melihatnya. Hingga akhirnya aku cukup puas melihatnya dan mengikuti setiap beritanya di media sosial.

Membaca berita berita viral di media sosial tentang kunjungannya di beberapa daerah sudah membuatku bahagia. Karena aku tahu idolaku sedang bekerja keras menyelesaikan tugasnya.

Perlahan aku pun mulai membuang jauh impianku bertemu sang idola. Namun malam ini ketika membaca sebuah pesan di grup sekolah tempatku bekerja betapa terkejutnya aku. Idolaku akan datang besok pagi ke desa ini untuk memeriksa rencana pembangunan infra struktur Moto GP. Dan sekolah kami mendapat undangan untuk melihatnya dari dekat.

Oh, inikah saatnya? Mungkinkah rasa rinduku pada idolaku akan terobati? Hatiku gelisah. Mataku tak dapat beristirahat. Akhirnya menjelang pukul tiga pagi aku terlelap dalam tidurku.

Keesokan paginya, Jumat 17 Mei pukul delapan aku berangkat sekolah dengan berpakaian batik biru dipadu celana legging. Hatiku berdebar debar.

Setibanya di sekolah, aku tak mampu berkonsentrasi pada pekerjaanku. Suara detak jam semakin membuatku resah. Kupandangi setiap angka seolah menari nari.

Sekitar pukul  sebelas kurang para guru dan siswa mulai menuju pantai Kuta Mandalika. Aku memilih untuk bersepeda supaya memudahkanku masuk ke area acara.

Di lokasi acara sudah tampak kerumunan orang orang. Sambil menantikan kedatangannya, beberapa pejabat daerah berpakaian putih terlihat sibuk bercakap cakap dengan siswa siswa kami sambil sesekali berfoto bersama.

Sekitar pukul 11.30 mobil hitam bertuliskan Indonesia itu pun akhirnya berhenti tepat di hadapan kami. Teriakan memanggil namanya semakin keras. Sejenak aku terdiam ketika pintu mobil dibuka. Aku masih tidak percaya ketika melihat sang idolaku pun keluar dan berjalan ke arah barisan kami.

Semakin dekat langkahnya, kekuatan itupun muncul. Aku mulai berteriak memanggil namanya. Tanpa sadar aku menggapai tangannya. Beberapa detik kemudian kami pun berjabat tangan. Oh, Tuhan akhirnya aku bisa melihatnya dihadapanku tanpa jarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun