Mohon tunggu...
Bahsuan_Anin
Bahsuan_Anin Mohon Tunggu... Guru - Anin Lihi

Anin Lihi lahir di Amaholu Seram Bagian Barat. Adalah anak ke 7 dari 9 bersaudara. Hidup sederhana dan berusaha menyebar manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kehebatan Ahok di Balik Kekalahannya

27 April 2017   23:37 Diperbarui: 28 April 2017   09:00 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran Ahok, mampu mengembalikan semangat ormas-ormas Islam yang dulunya sedang tertidur pulas di bawa bayang-bayang ideologi-ideologi orientalis. Selain itu, Ahok telah membangunkan ormas-ormas yang hanya bisanya menghujat sesama muslim, kehadiran Ahok mempersatukan Islam sehingga umat Islam kembali menghidupkan Islam Rahmatan lilalamin, dengan cara membebaskan keterkungkungan pemikiran yang dianggap satu-satunya dia yang paling benar dalam hal furu’ (cabang). Selain itu, sebagian Ormas-ormas Islam yang tertipu dengan kajian-kajian kebarat-baratan, dengan alasan untuk mendapatkan metodologi berpikir yang lebih luas dan lebih baik ikut bersatu membela kepentingan Islam. Mereka telah mampu menghidupkan kembali jati diri umat Muslim, yang mencintai persatuan sesama. 

Tapi, semestinya orang-orang Islam tidak berpikir statis (kaku), dan jika dikaji lebih jauh tentang Islam, Islam sebenarnya tidak menginginkan pola pikir yang statis, tetapi justru menyuruh penganutnya untuk  berpikir lebih jauh kedepan dengan cara menggunakan akalnya hingga batas kemampuan daya pikirnya, islam juga menginginkan umat Islam agar mereka bisa menemukan hal-hal baru yang bersifat SAINS, agar dengan penemuan hasil olah pikir dan penelitian itu, bisa lebih memberikan keyakinan yang besar terhadap kebesaran Allah dalam diri mereka, bukan malah bingung setelah orang-orang yang di luar Islam menemukan hal itu, dan juga supaya lebih kuat pengakuan umat Islam bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang Esa.  selain itu umat Islam harus unggul didalam berbagai bidang sekarang, (saya tidak bicara dulu, yang tempo dulu tentang peradaban besar Islam telah selesai), tapi maksudnya saya umat Islam harus belajar lebih giat untuk unggul dalam berbagai bidang; yaitu bidang SAINS dan Teknologi, Ekonomi, dan termasuk politik. Tetapi nayatanya, justru orang-orang Islam sendiri SEPERTINY yang mau mengungkung dirinya agar statis sekarang ini. Serta lebih banyak mau orang-orang Islam untuk belajar ke barat, atau membaca buku-buku barat, namun perlu di Garis bawahi bahwa, yang saya maksudkan dengan barat adalah Kristen dan Yahudi yang membenci Islam. Sebab tidak semua orang-orang barat itu Non-Muslim, melainkan kebanyakan dari mereka juga sudara kita seiman seagama yaitu Islam, kemudian tidak semua orang Kristen dan Yahudi itu bejat-bejat menurut benak saya yang sehat. Saya mencoba mengajak pembaca untuk khusnuzhon, artinya Boleh jadi sebagian dari mereka (Nasrani dan Yahudi) juga kasihan terhadap Islam yang ditindas, setidaknya sebagian dari mereka juga masih memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sesama manusia. Jadi tidak dimaksudkan untuk menyinggung Barat secara keseluruhannya.

Meskipun masih banyak yang belum menginginkan persatuan secara utuh setelah Ahok menggugah mereka (ormas-ormas Islam), tetapi telah terbukti persatuan mereka dalam memenangkan pilkada Jakarta antara pasangan Ahok yang tidak disetujui kebanyakan umat Islam untuk memimpin Jakarta dan pasangan Anies yang disukai hampir seluruh umat muslim diseluruh belahan dunia Indonesia. Saya sendiri melihat, begitu banyak foto-foto dimedia tentang kebencian umat islam terhadap Ahok,  bahkan ketika pemilihan beberapa hari akan dimulai, ormas-ormas Islam mulai menyebarkan kalimat yang menyuruh seluruh umat muslim untuk meminta kepada Allah dalam doanya, bahwa semoga pasangan Anies dapat memenangkan pemilihan di Facebook, WA dan berbagai media lainnya. Dan ternyata usaha kebersamaan mereka terkabul, Anies betul-betul menang dengan angka suara 58, 72%, yang agak berbeda sedikit jauh dengan pasangan Ahok 41,90%. Hasil ini tentunya, memberikan kebahagiaan yang sangat-sangat kepada umat muslim di seluruh Indonesia dan khususnya Jakarta.

Ahok memperlihatkan kekuatannya untuk menerima kekalahannya dalam dunia perpolitikan yang sedang dia jalani, bahkan dia mengatakan bahwa “kami terbuka menerima kekalahan kami, bahkan dia juga menginginkan tentang personal-persoalan yang dialami dalam pilkada untuk di lupakan, agar mereka dapat mempersatukan ide untuk membangun jakarta lebih baik. Dengan itu, tidak berlebihan saya katakana baha jiwa kesatuan dan persatuan masih begitu tingginya dalam diri pak Ahok, sebab menurutnya, Jakarta dan (mungkin juga Indonesia) adalah rumah kita bersama, bahkan dia juga akan berusaha untuk melunasi janjinya, meskipun tidak semua janji itu terselesaikan kata pak Ahok, dia berharap semoga pak Anies mau bekerja sama dengannya untuk melunasi janjinya terhadap rakyat”. Ahok kalah, tapi tidak menunjukan kekecewaan, dia tetap ingin bersatu membangun pemerintah Jakarta lebih baik lagi kedepannya, dimasa kepemimpinan Pasangan Anies.  Lihat link: https://www.youtube.com/watch?v=fTNT6FGthMk.

Semoga saja dalam benak pak Ahok, tidak membawa dendam kesuma atas kekalahannya, dan semoga kebesaran hati pak Ahok atas ucapan-ucapannya untuk membantu pak Anies dalam membangun Jakarta bisa terwujud dengan baik, serta bukan ucapan hanya di bibir saja. ‘

Makassar, 27 April 2017.

Anin Lihi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun