Dia bukan tetangga, bukan juga teman lama. Kebetulan bersua saat berbelanja.
Tadinya sih cuek aja dengan keberadaanya, tapi waktu dia bikin antrian jadi panjang pas mau bayar, gara-gara dia nawar harga sayuran besar-besaran baru deh saya lihat dia. Sayuran untuk sop harga 2000 ditawar 1000, tahu 3000 ditawar 1500, nyari semua yang dibeli ditawar. Ibu warung tak memberi harga yang dia minta, lah untung sayuran berapa sih.Â
Akhirnya sambil ngomel - ngomel dia membayar sesuai kesepakatan, tapi.. Kurang bayarnya 1000 apa 2000 gitu.
" Ah kamu kurang melulu, yang kemarin-kemarin belum di bayar! "protes bu warung.
" Tar deh, besok ya! " ujar dia sambil ngeloyor.
Setelah perempuan berusia sekita 40an itu pergi, Ibu warungpun curhat kalau tu orang dah nawarnya gila-gilaan, bayarnya juga selalu kurang.
Padahal secara tampilan, saya sempat melihat lehernya berkalung emas.Â
Tidak seperti orang susah menurut saya walaupun baju yang digunakan sederhana.
Lepas dari warung, bertemu lagi di toko pakan hewan. Saya datang dia sudah mau beranjak. Lagi - lagi terdengar keluhan kali ini dari pedagang pakan hewan.
"Dia beli makanan kucing, tapi bayarnya selalu kurang! "
" Setiap belanja? "
"Iya tiap belanja! "