Masyarakat Korea benar-benar serius menanggapi masalah klaim Jepang atas pulau Dokdo. Buktinya mulai bulan maret ini lebih dari 6 juta para pedagang swasta yang menjual produk Jepang seperti rokok mild seven yang laris di Korea. Bir Asahi dan beberapa merek produk dari Sony, Nikon, Toyota dan juga Lexus. Pemboikotan yang bersekala besar ini terdiri dari pemilik restoran, toko bir dan beberapa supermarket yang menjual produk Jepang.
[caption id="attachment_241290" align="aligncenter" width="600" caption="foto jepret dari TV dokumen pribadi"][/caption]
Mereka menempel stiker anti produk Jepang "jangan membeli dan jangan menjual produk Jepang" bahkan para pedangan juga ikut berpartisipasi mengajak para konsumen untuk tidak membeli produk Jepang. Weleh weleh kalau seperti itu jumlah penjualan mereka pasti rugi ya heheheeh. Tapi itulah nasionalisme orang Korea sangat tinggi sekali kepada negara dan bangsanya.
Pemboikotan ini sebenarnya sangat dikhawatirkan oleh beberapa kalangan karena dapat mempengaruhi perekonomian Korea yang mungkin saja berdampak negatif. Pemboikotan yang bersekala besar ini bisa saja berpengaruh kepada perekonomian kedua negara dan kemungkinan kerugianya tidak dapat dihindari. Karena dari 6 juta pedagang swasta yang ikut dalam pemboikotan menjual produk hingga 80 % dari produk Jepang, hehehehh bisa dibayanginkan berapa banyak kerugian yang diperoleh oleh mereka setiap harinya.
Pemboikotan ini berlangsung hingga pihak Jepang mau introspeksi diri bahwa pulau yang mereka yakini sebagai milik mereka itu adalah tidak benar. Coba lah pikir ulang tentang masa lalu dimana Jepang telah menjajah bahsa Korea hingga berpuluh-puluh tahun tidak kah ada rasa penyesalan? Sementara jika melihat kembali tentang sejarah pulau Dokdo tetap lah milik Korea. Bahkan isu sensitif tentang wanita korea yang dijadikan pelacur oleh tentara jepang saat perang dahulu menimbulkan kemarahan oleh sebagian orang.
[caption id="attachment_241291" align="aligncenter" width="480" caption="foto hasil jepretan TV, dokumen pribadi"]
Sebenarnya klaim mencuat kembali sejak presiden Korea terdahulu (lee myung bak) mengunjungi pulau Dokdo untuk pertama kalinya. Pulau dokdo sebenarnya telah di kontrol oleh Korea sejak pertengahan tahun 1980an namun di klaim oleh Jepang juga. Bahkan telah masuk didalam buku pelajaran anak sekolah di Jepang. Beberapa waktu yang lalu di provinsi Shimane diadakan acara memperingati "Hari Takeshima" yang menyatakan bahwa pulau dokdo adalah milik Jepang. Acara tersebut dihadiri oleh para pejabat tinggi dari pemerintahan pusat Jepang, karenanya pemerintah Korea Selatan segera mengecam secara resmi tindakan tersebut dengan memanggil pejabat kedutaan Jepang ke kantor kementrian luar negri di Seoul.
Hikssssssssss dunia oh dunia kenapa disana sini maunya pada ribut saja ya, Korea selatan benar-benar sedang diguncang masalah besar belum lagi ancaman yang dilayangkan olah Korut. Kestabilan ekonomi dan keamanan sedang diuji benar-benar oleh negara ini. Semoga dunia adem ayem ya, gak ada perang karena jikapun terjadi perang maka yang sengsara adalah rakyatnya juga. Moga Indonesia gak ngalamin peliknya masalah yang seadang di hadapi Korea Selatan ya?
Salam Sya, Shandong (RRC) 2013.03.11
Sumber berita TV ( KBS News dan MBC News)