Mohon tunggu...
Ladynoel
Ladynoel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Terapi Gerson, Benarkah Ini Terapi Natural untuk Kanker Rahim?

8 Desember 2016   13:33 Diperbarui: 9 Desember 2016   01:21 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://asianetindia.com/

Kanker sudah dinobatkan sebagai salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Jadi kebanyakan dari kita langsung memandang penyakit ini sebagai momok yang mengerikan. Termasuk ketika seorang wanita dinyatakan mengidap kanker rahim.

Bagi wanita, rahim bisa dikatakan sebagai salah satu harta yang paling berharga. Disanalah wanita acapkali meletakan harga diri mendasar mereka yang secara kodrati menjadi penerus keturunan. Boleh dikatakan rahim adalah salah satu titik kesempurnaan wanita dari pria.

Kanker rahim sendiri adalah kanker yang terbentuk pada sel-sel lapisan luar dinding rahim, atau kadang kerap disebut dengan kanker uterin atau kanker karsinoma, karena menyerang arrea ligamen pembentuk rahim. (sumber)

Dan ketika mereka divonis mengidap kanker rahim, tentu saja ini bukan ujian yang mudah. Sampai hari ini opsi penanganan kanker rahim yang paling banyak dijalankan adalah pengangkatan rahim atau histerektomi. Opsi ini tergolong cukup tinggi terjadi, bahkan berdasar catatan WHO mencapai angka  74% dari seluruh kasus yang muncul di dunia. Masalahnya metode ini menyebabkan wanita kehilangan kemampuan mereka bereproduksi.

Tidak berhenti di sana, menilik dari salah satu riset seputar resiko histerektomi pada www.healthline.com, prosedur histerektomi memiliki sejumlah efek samping. Selain menyebabkan wanita tidak lagi bisa hamil, histerektomi bisa menyebabkan masalah pada aktivitas seksual, vagina yang menipis dan kemungkinan komplikasi, kasus perdarahan dan infeksi.

Apakah hanya ini prosedur terbaik untuk mengobati kanker rahim? Bisakah mengobati kanker rahim tanpa harus melakukan pengangkatan rahim?  Mari kita mencoba melihat dulu opsi pengobatan kanker rahim berdasar www.cancer.net.

Opsi utama yang paling banyak dianjurkan dokter atas kasus kanker rahim adalah Histerektomi. Bisa dikatakan untuk mengobati kanker rahim secara tuntas, maka operasi pengangkatan adalah opsi yang paling banyak ditawarkan. Setelahnya pasien akan menjalani sejumlah terapi demi mematikan sisa-sisa sel kanker yang mungkin masih tertinggal dalam perut. Pada tahap ini, pasien akan ditawari dengan metode hormonterapi, kemoterapi atau radioterapi.

Pada stadium awal, pasien mungkin bisa menjalankan terapi tanpa harus menjalankan operasi pengangkatan. Anda juga bisa melakukan terapi penembakan laser pada sel-sel kanker selama perkembangan kanker belum meluas.

Dan konsep berbeda dikembangkan oleh seorang pakar dari Amerika berdarah Jerman bernama dr. Max Gerson dengan Gerson Therapy yang dibuatnya. Dalam terapi ini, Gerson menciptakan metode pengaturan makan untuk membantu menekan pertumbuhan kanker, membantu mematikan sel-sel kanker dalam tubuh pada tahap awal dan membantu mencegah terjadinya metastasis alias pesebaran kanker.

Keliatan klise atau malah seperti terlalu berkhayal? Tetapi tampaknya Gerson bukan hanya sekedar “bubbling” dengan ucapannya. Beliau sendiri sudah menjalankan riset ini lebih dari 30 tahun, dan terbukti kini terapi ini juga sudah diakui oleh banyak pakar kanker, bahkan juga menjadi salah satu rekomendasi oleh beberapa organisasi kanker di dunia.

Mengutip dari keterangan dalam Gerson Institutes,dijelaskan bahwa metode Gerson Therapy ini membantu mengaktivasi kembali kemampuan tubuh dalam memperbaiki diri sendiri. Bagaimana terapi dijalankan? Mengacu pada laman resmi Gerson Institutes dan ulasan mengenai metode terapi kanker alami dalam draxe.com, (ulasan ini berdasar buku resmi Gerson berjudul "A Cancer Therapy – Results of Fifty Cases and The Cure of Advanced Cancer by Diet Therapy). dijelaskan beberapa poin penting dalam Gerson Therapy sebagai berikut :

  • Gerson diet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun