Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Saat Amplop Lebaran Berisi Kwitansi

8 Juni 2018   12:03 Diperbarui: 8 Juni 2018   12:31 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Selamat hari lebaran, Minal aidin wal faizin, Mari mengucapkan syukur, Ke haadirat Illahi, Kita berkumpul semua, Bersama sanak saudara, Tak lupa kawan semua, Jumpa di hari bahagia, Selamat hari lebaran, Minal aidin wal faizin"

Lagu yang di bawakan Gigi ini, selalu saja menghiasi hari-hari ramadan jelang lebaran, lagu ini pula yang mengingatkan kalau sebentar lagi lebaran, maka tentunya banyak hal yang harus di persiapkan jelang lebaran nanti.

Satu hal yang paling melekat di hati siapa pun adalah tentang hadiah lebaran, entah itu di pemberian maupun memberikan hadiah lebaran kepada orang-orang terkasih di sekeliling kita.

Namun tentu saja ada batasan sosial ekonomi yang menggaris bawahi bahwa mengukur sebuah pemberian atau pun hadiah lebaran janganlah di lihat dari materi atau nilai barangnya, namun harus di lihat faktor hati, ketulusan dan keiklasannya dalam memberi maupun menerima hadiah lebaran.

Contoh kecil saat kita mampu untuk memberi hadiah lebaran kepada anggota keluarga atau saudara kita, tentu saja harus ada niat dan ketulusan agar pemberian itu menjadi berkah penuh makna. Di tandai dengan hal terkecil pula seperti mencopot label harga pada pakaian atau apa pun, hal sepele bukan, namun masih mampukah kita untuk mencopotnya tanpa harus bilang itu harganya mahal atau murah?

Lain halnya jika kita menerima hadiah lebaran, entah paket sembako, seperangkat alat solat dan lain sebagainya tentu saja kita takkan menolak apa dan bagaimana kondisi barangnya, namanya juga di kasih yang berarti juga di hargai maka saat menerimanya ya harus iklas dan tentunya dengan senang hati yang tulus tanpa paksaan.

Dalam hidupku ini, ada hal berkesan yang sampai detik ini tak pernah di lupakan sedikit pun, hadiahnya bukan barang elektronik maupun pakaian baru tuk lebaran, namun pemberian dari kakakku ini turut menentukkan masa depanku dan berdampak hingga sekarang.

Kakakku bukanlah ASN atau pun pengusaha sukses, namun dari kalangan wiraswastawan biasa-biasa saja, yang mencoba berfikir modern dengan menempatkan pendidikan adalah di atas segalanya, padahal beliaunya sendiri hanya berpendidikan SLTP, namun perhatian kepada adik-adiknya sungguh luar biasa hingga 4 adiknya bergelar sarjana.

Dalam kesehariannya tak pernah mengajarkan adik-adiknya berprinsip tangan di bawah, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan adik-adiknya dengan kerja keras, dan tiap lebaran pun tak pernah memberikanya pakaian baru atau pun makanan untuk lebaran, namun memberikannya dengan cara lain kepada adik-adiknya, baik yang sedang kuliah maupun yang masih sekolah.

Salah satu hadiah terindah dan sangat berkesan di setiap lebaranya adalah pemberian berupa amplop putih tipis, yang di dalamnya bukan berisi uang kertasan atau pun uang ceq, namun selembar kwitansi yang bermaterai dan berstempel logo kampus atau sekolah dimana adik-adik sedang mengenyam pendidikan.

Bagi yang kuliah, oleh kakakku di bayarkan lunas uang DPP dan SKS selama satu semester, sementara bagi yang sekolah di bayarkan SPP selama 6 bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun