Mohon tunggu...
kusuma hartana
kusuma hartana Mohon Tunggu... -

santri di salah satu pesantren di Jombang Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangun Monumen Sumpah Pemuda

13 September 2013   09:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:58 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari Sumpah Pemuda, hari yang sangat bersejarah sebagai tonggak kebangkitan nasional yang melahirkan kemerdekaan bangsa Indonesia pada peringatan ke-85tahun 2013 ini bakal ditasyakuri oleh Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (Opshid) dengan cara membangun monumen Sumpah Pemuda yang cukup fenomenal. Pembangunan ini akan dimulai 15 September 2013 besok dengan peletakan batu pertama.

Jika pada umumnya kitatak jarangmelihat peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan menggelar demontrasidantuntutan demi tuntutan, setidaknya kali kita akanmelihat selompok organisasi pemuda yangjustru sibuk “membantu” pemerintah dan mengabdi kepada ibu pertiwi. Sekalipun kita sadar negeri ini dalam keadaaansakit, tapi justru kita tidak boleh membenci tapi harus mencintai.

"Proses pembangunan monumen Sumpah Pemuda ini diperkirakan melibatkan 700 lebih pemuda-pemudi dari 50 kabupaten/kota di Indonesia. Dari segenap panitia, relawan pembangunan, juru masak, arsitek hingga seniman. Dijadwalkan pada 15 September 2013  akan bersama-sama memulai pembangunan dengan peletakan batu pertama secara resmi dan terpadu," aku Rizqy Hikmawan panitia seksi publikasi.   "Ditargetkan dalam tempo 40 hari, dengan perjuangan yang total, tepat pada 28 Oktober 2013 monumen Sumpah Pemuda sudah berdiri seluruhnya," tandas pemuda asal Surabaya ini.

Model bangunan monumen cukup unik, tapi sarat akan makna dan manfaat, tidak seperti umumnya monumen yang kita kenal selama ini. Bukan berbentuk patung, menara, gapuro, teks sejarah atau simbol-simbol lainnya yang hanya dipajang saja. Monunen Sumpah Pemuda ini didesain berwujud rumah yanglayak untuk di tempati dengan nama Rumah LayakHuni Shiddiqiyyah (RLHS). Dengan luas rata-rata 5x7 meter, berdinding beton bertulang, berlantai keramik, dihiasi ornamen-ornamen yang artistik, dilengkapi dengan tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi.   Sebuah monumen yang tak hanya  sedap dipandang mata, tapi juga berfungsi sebagai tempat tinggal yang dipersembahkan bagi saudara-saudara dhu'afa (rakyat miskin). Dan biaya pembangunan monumen ini murni dari keringat dan tangan Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah, tanpa meminta bantuan dari pihak luar manapun, termasuk pemerintah.

Sejatinya pembangunan monumen Sumpah Pemuda ini sudah diawali sejak tahun 2010 lalu. Dan semua proses berjalan atas petunjuk Almukarrom Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah selaku Guru Besar Opshid. Kini sudah berdiri sejumlah 101 monumen yang tersebar di 30 kabupaten/kota se-Indonesia. Namun, khusus pada tahun 2013 ini dibangun lagi di Kota Bojonegoro, Lamongan dan Tuban sejumlah 30 monumen.

"Jika setiap tahun pada hari Sumpah Pemuda Opshid berhasil membangun puluhan monumen Sumpah Pemuda yang berupa RLHS, maka puluhan tahun kemudian pasti akan berdiri ribuan monumen Sumpah Pemuda. Hal ini tentu akan menjadi kemanfaatan yang lestari sekaligus kenangan abadi.  Inilah wujud syukur atas cinta tanah air Indonesia yang utuh dari Organisasi Pemuda Shididiqiyyah dalam  konsep manunggalnya keimanan dan kemanusiaan di Hari Sumpah Pemuda," punkas Rizqy*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun