Mohon tunggu...
Kuntum Basa
Kuntum Basa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mengapa Hary Tanoe Mendukung Anies-Sandi?

16 Februari 2017   21:27 Diperbarui: 17 Februari 2017   18:30 2739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Meski terdapat 101 Pilkada di Tanah Air, perhelatan Pilkada DKI Jakarta memang bisa disebut istemewa, karena bakal menjadi barometer politik di level nasional. Tak mengherankan jika, Pilkada DKI menjadi sorotan publik, dan pada saat yang sama muncul rumor-rumor politik, untuk tidak menyebut black campaign.

Pertarungan politik yang sengit dan keras cukup dirasakan sebagaimana diketahui publik. Hal ini terlihat seperti misalnya, munculnya hate speech, fitnah, agitasi dan aneka tudingan yang acapkali tanpa mendasarkan pada fakta objektif.

Akibatnya, ruang publik sesak oleh informasi-informasi yang disangsikan kebenarannya lantaran tidak sedikit yang beredar sekadar hoax. Tak sedikit tokoh atau kelompok politik yang disasar sebagai korban akibat berseberangan secara politik, tidak terkecuali Ketua Umum PERINDO, Harry Tanoeseodibjo(HT).

Berbagai tudingan negatif yang diarahkan ke HT di tengah perhelatan Pilkada DKI memang tidak bisa dianggap main-main, sebab menjurus fitnah dan pembunuhan karakter. Tudingan itu makin kencang seiring putaran pertama usai digelar, sehingga pihak yang tak didukung pengusaha media ini berupaya mendelegitimasi dengan melakukan pembunuhan karakter. Apalagi, meski belum diungkapkan dipublik, ada kecenderungan HT mendukung pasangan calon Anies-Sandi yang lolos ke putaran dua berdasar quick qount.

Politik Keberpihakan

HT sebagai sosok pengusaha sesungguhnya lebih nyaman dan diuntungkan jika mendukung pasangan calon lain yang disinyalir juga didukung penuh oleh para pengusaha raksasa dan oligarki politik mapan. Namun anehnya, CEO MNC ini justru mendukung Anies-Sandi yang jelas secara ekonomi politik tidak akan memberi reward ekonomi maupun politik.

Sejatinya, jika kita menggunakan pikiran jernih, Jakarta sebagai Ibukota memang membutuhkan sosok pemimpin baru. Pemimpin yang bukan hanya memerhatikan kelas menengah keatas yang sudah mapan secara ekonomi, melainkan sosok pemimpin yang menjadi pengayom semua kalangan. Sebab pemimpin bukan milik kelas sosial tertentu, tetapi milik semua warga, termasuk kelas ekonomi menengah ke bawah yang menjadi mayoritas di Ibukota.

Atas kenyataan itu, hemat saya, pilihan HT mendukung Anies-Sandi sesungguhnya sangat jauh dari nuansa konspirasi para oligarki ekonomi politik, melainkan sebagai politik keberpihakan untuk menghadirkan pemimpin yang bisa memberdayakan dan membahagiakan semua warganya.

Hal ini bisa kita lacak dari platform partai besutan HT yang mengusung tagline Indonesia Sejahtera. Indonesia Sejahtera bagi semua golongan, bukan segelintir kelompok sehingga aksentuasi program-program partai Perindo lebih menyasar kelompok ekonomi lemah. Apalagi platform tersebut bukan sekadar jargon, melainkan diwujudkan dengan program riil, melalui permberdayaan ekonomi, sebut saja Gerobak UMKM, Warung Sejahtera, Kambing Perindo dan lainnya.

Dengan melihat kontek demikian, tudingan dari kelompok tertentu mengapa HT mendukung Anies-Sandi sesungguhnya sekadar alat propaganda politik, bahkan bisa disebut black campaign untuk melemahkan gerak politik memenangkan Anies-Sandi sebagai sosok calon pemimpin ideal Jakarta. Dukungan HT pada Anies-Sandi adalah politik keberpihakan untuk mewujudkan warga Jakarta yang maju, kuat dan sejahtera sebagaimana tujuan dan cita-cita Partai PERINDO.

Oleh: Kuntum Khairu Basa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun