Mohon tunggu...
Kumil Laila
Kumil Laila Mohon Tunggu... -

Selalu berusaha dan bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perubahan Perilaku Anak Usia Dini

26 September 2017   08:40 Diperbarui: 26 September 2017   09:14 2686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: m.viva.co.id

Anak Usia Dini adalah masa dimana anak harus dibimbing, didampingi, dan diarahkan kepada hal-hal yang baik oleh orang tua saat di rumah dan guru PAUD atau TK saat di sekolah. Mereka hanya bisa menirukan apa yang ada didepanya. Oleh karena itu bagi orang tua harus berusaha semaksimal mungkin memberikan contoh yang terbaik untuk selalu membiasakan hal-hal yang baik sejak dini. Apabila anak-anak tidak dididik dengan baik sejak dini, maka akibat yang akan ditimbulkan oleh anak adalah masa-masa yang akan datang.

Selain anak mendapatkan  pendidikan di lingkungan keluarga, mereka juga perlu mendapatkan pendidikan di lingkungan sekolah, yaitu dengan memasukkan anak-anak ke PAUD maupun TK. Hal tersebut dikarenakan sejalan dengan kemajuan bangsa Indonesia, yang mana perkembangan sekolah Taman kanak-kanak di Indonesia sangat pesat. Semuannya itu demi masa depan anak bangsa Indonesia ke depannya.

Sebuah contoh kasus anak yang kurang akan bimbingan dari orang tua dan kurangnya mendapatkan pendidikan sikap yang baik di sekolah adalah anak mulai berani membentak orang tua, marah marah bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kotor yang sudah menjadikan kebiasaan mereka. Sebenarnya bukan mereka yang akan disalahkan, akan tetapi yang pertama kali disalahkan adalah orang tua. Apa sebabnya? Yang pertama karena kurangnya bimbingan serta pengawasan terhadap anak.

Apabila anak selalu dipantau setiap hari dan diarahkan kepada yang baik, maka anak tidak mungkin melakukan hal-hal tersebut. Seharusnya orang tua memberikan tauladan  bagaimana menjadi anak yang baik. Kedua,  penyebabnya adalah kurangnya kasih sayang dari orang tua, karena anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tuannya. Ketiga, biasannya penyebab dari anak mudah marah atau memberontak adalah karena melihat orang tuannya yang selalu bertengkar dihadapannya, sehingga perbuatan tersebut akan mudah ditiru oleh mereka. Selain itu, bisa jadi karena masalah perekonomian, sehingga orang tua kurang mengerti bagaiman cara mengasuh anak yang baik.

Sebagai orang tua hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, antara lain: (1) Jangan terlalu memanjakan anak, (2) Memasukkan anak ke tempat pembelajaran agama atau TPQ, sehingga menngurangi pergaulan bebas anak terhadap teman yang kurang baik dan juga mendidik karakter yang islami, (3) Memberikan kasih sayang, misalnya selalu memeluk atau mencium anak ketika akan berangkat ke sekolah, dimana hal tersebut aakan menenangkan hati mereka, (4) Memberikan nasehat pelan-pelan terhadap anak, (5) Awasi dengan siapa mereka bergaul, karena Rasulullah SAW.  pernah bersabda:

Artinya: "Seseorang bergantung pada agama temannya, maka hendaknya ia melihat dengan siapa ia berteman."

Karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak, jika ia bergabung dengan anak yang suka berbicara kotor, maka dia juga akan seperti itu meskipun tidak secara langsung, (6) dan jangan lupa selalu mendoakan supaya anak-anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah.

Selain orang tua, guru PAUD ataupun guru TK juga harus selalu mengawasi bagaimana perkembangan anak didiknya. Karena penyebab dari anak menjadi bersikap tidak baik bukan hanya dari faktor lingkungan keluarga saja, melainkan juga karena lingkungan sekolah.

Apabila sikap-sikap anak tersebut tidak segera ditangani, maka akan menjadikan permasalahan/persoalan yang cukup serius dan menjadikan masalah yang besar apabila terus dilakukan oleh mereka.

Selain di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolahpun anak juga sering berperilaku nakal. Apabila anak berbuat nakal atau onar didalam kelas, maka guru jangan langsung mengucapkan " dasar kamu anak nakal". Karena akan mengakibatkan anak menirukan pengucapan tersebut dan Dengan begitu, pengucapan yang seperti itu menandakan bahwa para guru mendoakan sesuatu yang buruk kepada anak secara tidak langsung.

Oleh karena itu, sebagai orang tua maupun guru yang mengasuh disekolah, seharusnya berhati-hati dalam membimbing anak, baik dari segi moral maupun spiritual.

Terimakasih.

Semoga Bermanfaat!:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun