Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sidik dan Telisik Fenomena Beras Plastik

5 Juli 2015   16:26 Diperbarui: 5 Juli 2015   16:26 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena riuh rendah beras plastik beberapa waktu silam menunjukkan beberapa hal kepada kita. Peran media vital adanya dalam membuat pusaran berita itu semakin kencang, beras-beras yang diduga dicampur unsur-unsur plastik, serta ditutup oleh beda hasil uji laboratorium antara pemerintah dengan PT Sucofindo membuat publik makin bertanya-tanya: adakah rekayasa dalam fenomena beras ini?

 

1. Positif, Beras di Bekasi Mengandung Plastik; Ini Sanksinya!

Kompasianer Ilyani Sudrajat dalam tulisannya mengamini temuan PT Sucifondo. Beras plastik yang diujilaboratoriumkan mengandung bahan Polivinil Chlorida, yakni bahan yang kerap kali digunakan untuk membuat polimer pipa, kabel, dan lantai plastik.  Ilyani juga melampirkan konsekuensi bagi siapa pun yang terbukti dengan sengaja memproduksi dan memperdagangkan pangan yang tidak memenuhi standard keamanan. Sanksinya ialah pidana kurungan maksimal du tahun dan denda paling banyak sejumlah empat miliar. Tapi, sampai akhrinya gemuruh berita beras plastik mereda, polisi belum temukan siapa dalang di baliknya.

 

2. Keanehan Penemuan Beras Plastik di Bekasi

Beras sebanyak enam liter yang dibeli Dewi Septiani pada Minggu, 17 Mei 2015 itu rupanya jadi mula berita kisruh beras plastik. Dewi mendapati beras yang ia beli itu di toko langganannya itu bukan beras biasa. Sampai akhirnya, Dewi mengirim email ke beberapa dinas terkait perihal temuannya itu.

Kompasianer Analgin Ginting merespon kejadian itu dengan menyebut beberapa keanehan beras plastik itu. Kenapa hanya Dewi yang menemukan beras plastik? Padahal, tak hanya Dewi yang membeli beras di toko itu. Lalu, mengapa Dewi Septiani ini terkesan ingin mempublikasikan temuannya di media sosial lantas melaporkannya ke polisi? Mengapa tak tempuh saja cara mudah yakni dengan menukar berasnya?

 

3. Nasib Sang Penemu Beras Plastik

Setelah mendengar kasak-kusuk tentang Dewi Septiani akan ditangkap polisi atas ulahnya yang cenderung meresahkan masyarakat itu, Polisi memastikan tak akan menangkap Dewi. Tindakan yang ia telah tempuh sudah benar. Sebagai warga negara, Dewi mempunyai hak  untuk melaporkan hal-hal janggal yang mengusik diri dan rasa amannya.

 

4. Politik “Gelembung Sabun” Beras Plastik

Kompasianer Felix Tani menyebut bahwa tak ada masalah serius dalam kejadian beras plastik ini. Masalah yang sebenarnya adalah keasyikan para politisi bermain politik “gelembung sabun” untuk menutupi kasus-kasus lain yang lebih besar dan genting.

 

5. Soal Beras Plastik, Media Jangan Hanya Jual Berita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun