Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selangkah Lagi, Negara Kaya Minyak Venezuela Menuju Default

9 Agustus 2017   11:30 Diperbarui: 9 Agustus 2017   11:36 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata ke arah demonstran anti-pemerintah di Caracas, Venezuela, Rabu (19/4/2017). Awalnya unjuk rasa damai, lalu rusuh sehingga tiga orang tewas hari itu.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata ke arah demonstran anti-pemerintah di Caracas, Venezuela, Rabu (19/4/2017). Awalnya unjuk rasa damai, lalu rusuh sehingga tiga orang tewas hari itu.CARACAS, KOMPAS.com - Utang Venezuela kian menumpuk. Per Senin (7/8/2017), nilai utang negara ini mencapai 251 juta dollar AS kepada pemegang saham.

Pembayaran ini segera harus dilakukan setelah pada pekan lalu Venezuela mengalami banyak hal penting.

Sebut saja: Jaksa Agung diturunkan dari jabatannya, dan sebagai gantinya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menunjuk pihak-pihak yang menjadi tangan kanannya. Tak hanya itu, pihak militer mengalami bentrokan dengan para pengunjuk rasa.

Para pengamat menilai, Venezuela akan melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi. Hanya saja, negara ini memiliki utang jatuh tempo lainnya dalam waktu dekat.

Kemungkinan Venezuela mengalami gagal bayar alias default sangat besar jika perekonomian negara ini belum juga membaik dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Venezuela. 

(Baca: Venezuela Akan Jadi Negara Produsen Minyak Pertama yang Gagal Total)

"Negara ini (Venezuela) sudah hancur dan gagal bayar sudah di depan mata. Sanksi atas minyak kemungkinan akan segera diberlakukan sehingga mempercepat terjadinya default," papar Siobhan Morden, pengamat obligasi Amerika Latin di Nomura Holdings kepada CNN Money.

Seperti yang diketahui, pemerintahan Donald Trump memberlakukan sanksi terhadap Presiden Maduro menyusul klaim kemenangannya pada voting yang berlangsung 30 Juli lalu.

Mayoritas negara di dunia menyangkal hasil voting tersebut dan mengatakan Mahkamah Konstitusi yang baru menandakan era kepemimpinan diktator.

Selain itu, pemerintah AS menegaskan akan menerapkan sanksi tambahan jika situasi politik terus memburuk.

Pemecatan Jaksa Agung Luisa Ortega, bersamaan dengan taktik politik yang penuh dengan tekanana terhadap aksi demonstrasi, membuktikan bahwa pemerintah Venezuela saat ini melakukan hal yang bertentangan dengan permintaan komunitas internasional dalam hal demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun