Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amien Rais, Fadli Zon Keduanya Sangat Kerdil

27 April 2017   18:11 Diperbarui: 28 April 2017   03:00 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bingung membaca statment yang katanya tokoh masyarakat, keduanya seperti orang yang sok patuh akan hukum dan selalu ucapannya Hukam tidak boleh di intervensi, hukum harus menjadi segalanya untuk menegakan keadilan di negeri ini.

Namun sebaliknya sama sekali ucapannya di mensos tidak menghargai hukum, malah menunjukan kemunafikan dan jiwa kerdil sekerdil mafia dan preman yang suka memeras. Bayangkan ucapannya di media, mengecam presiden Jokowi yang sah dengan ucapan “ Jika Ahok bebas, Jokowi finish “ Edan nak ? kemudian Fadli Zon mengatakan Jaksa penuntut umum meringankan tuntutan dan jaksa agung intervensi dan menekan Hakim untuk menjatuhkan hukuman penjara. Sungguh keterlaluan ucapan yang tidak menghargai hukum, bahkan dirinya mau intervensi, mentang-mentang dirinya wkl. Ketua DPR, malu-maluin aja.  Hai Fadli zon dan Amin Rais, berkacalah terlebih dulu sebelum berujar. Apa hubungannya urusan Ahok dengan Jokowi ? Apa kaitannya peradilan Ahok dengan anda berdua ? Emangnya mau apa kalian berdua ikutan menghujat presiden, jaksa bahkan mau menekan Hakim ?

Jika macam FPI dan kelompok garis keras yang anti Ahok bersikap masih dimaklumi karena itu warna mereka, tetapi jika wakil rakyat dan yang mengaku tokoh masyarakat semacam Amin Rais, sungguh memalukan.  Sama sekali tidak mencerminkan jiwa patriot atau negarawan, sebaliknya sangat amat kerdil. Sampah masih bernilai bisa diolah kompos, jika mereka berdua, pikir sendirilah selayak apa anda mengukur diri sendiri.

Seharusnya kepolisian bisa menangkap kedua orang yang menuduh tanpa ada bukti, ucapan yang bersifat memecah belah, intervensi hukum dengan menekan hakim dan ikut membuat suasana gaduh, seolah-olah negeri ini sudah tidak ada hukum lagi, selain mereka berdua. Janganlah memanfaatkan demokrasi, kemudian bicara semaunya, seenak udelmu. Pikirlah dampak ucapan anda itu, kecuali anda seorang preman bisa dimaklumi karena nilai anda sebesar itu saja.

Hati seseorang bisa dibaca dari ucapan yang keluar dari hatinya. Ternyata qualitas anda seperti ucapan yang keluar dari mulut anda yang berbau busuk itu.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun