Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenang Rekor Dunia yang Buruk dari Palermo

21 Juli 2017   12:59 Diperbarui: 21 Juli 2017   13:14 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak akan pernah ada seorang striker mau tercatat di Buku Rekor Dunia dengan sematan yang buruk. Hal seperti itu juga tentu tak ingin didapatkan Martin Palermo, eks striker Timnas Argentina. 

Pemain yang dikenal dengan sebutan El Loco alias Si Gila ini pernah punya kenangan sangat buruk ketika bermain untuk Argentina di Copa America 1999. Ajang itu sebenarnya adalah kesempatan bagus bagi Martin Palermo untuk menunjukkan tajinya di Timnas Argentina. 

Pada ajang itu, Palermo menjadi striker pilihan utama di Timnas Argentina. Striker andalan Argentina saat itu, Gabriel Batistuta dan Hernan Crespo tak dipanggil pelatih Marcelo Bielsa. Keduanya mengaku kelelahan setelah kompetisi padat di klub masing-masing. Namun, alih-alih mendapatkan kenangan yang bagus, Copa America 1999 malah memberi kenangan yang buruk. 

Saat itu di babak grup, Argentina bertemu dengan Kolombia. Argentina jelas diunggulkan dalam laga itu. Namun, yang terjadi berkata lain. Kolombia menang 3-0. Gol kemenangan Kolombia dibuat Ivan Cordoba, Edwin Congo, dan Johnnier Montano. 

Di partai  itu, Argentina memiliki kesempatan membuat tiga gol karena mendapatkan tiga kali penalti. Parahnya, tiga penalti yang gagal itu semuanya dieksekusi oleh Palermo. Dua penalti pertama gagal berbuah gol karena melebar. Sementara, satu penalti lain gagal menjadi gol karena dihalau kiper Kolombia saat itu, Miguel Calero. 

Gagal mengeksekusi tiga penalti dalam satu laga membuat Palermo masuk buru rekor dunia. Sebab, dia menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol melalui tiga penalti di satu pertandingan. Uniknya di laga itu, Kolombia juga mendapatkan dua penalti. Satu penalti menjadi gol dan satu penalti tak berbuah gol. Alhasil, total di laga itu, ada lima penalti dan empat di antaranya tak menjadi gol. 

Sekalipun kalah dari Kolombia di ajang itu, namun Argentina lolos ke babak gugur. Sayangnya, di babak 8 besar Argentina kalah 1-2 dari Brasil. 

Kembali ke Palermo, penyerang ini adalah salah satu pemain  berbakat yang dimiliki Argentina. Sayang kehebatannya kalah dari Batistuta dan Crespo. Alhasil dia pun selalu tersisih di skuat Timnas Argentina, khususnya di ajang Piala Dunia. 

Palermo baru bisa bermain di Piala Dunia pada Piala Dunia 2010. Saat itu dia menjadi bagian skuat Argentina. Palermo pun sudah berusia 36 tahun saat itu. Sekalipun sudah tua, Palermo mendapatkan kesempatan bermain kala melawan Yunani. Dia pun mampu membuat satu gol di laga yang kemudian dimenangkan oleh Argentina dengan skor 2-0. 

Gol Palermo melawan Yunani membuatnya masuk catatan dalam sejarah sepak bola Argentina. Dia menjadi pemain tertua Argentina yang mampu membuat gol di Piala Dunia. Dia memecahkan rekor yang dimiliki Diego Maradona. Maradona sebelumnya tercatat sebagai pemain tertua Argentina yang mampu membuat gol di Piala Dunia. 

Uniknya, rekor yang dibuat Maradona juga saat melawan Yunani di Piala Dunia 1994. Di laga itu, Maradona membuat gol ketika berusia 33 tahun. (*) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun