Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Caniggia, Legenda Argentina Berkecepatan 10,02 Detik untuk Lari 100 Meter

28 Juni 2017   09:34 Diperbarui: 28 Juni 2017   14:44 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di masa kini, banyak bermunculan pemain sepak bola dengan kecepatan luar biasa. Biasanya mereka sering mengeksplorasi kecepatannya di sisi kanan atau kiri lapangan sepak bola.

Situs theSportster pernah membeberkan pemain dengan kecepatan lari pendek yang luar biasa. Di antaranya adalah penyerang Real Madrid Gareth Bale memiliki catatan terbaik 11,4 detik untuk 100 meter.

Kemudian, gelandang Arsenal Theo Walcott yang memiliki catatan terbaik 10,6 detik untuk lari 100 meter. Eks striker Timnas Inggris Michael Owen memiliki kecepatan terbaik 10,8 detik untuk 100 meter.

Pemain sepak bola dengan kecepatan luar biasa juga dimiliki bek Arsenal Hector Bellerin. Dia mampu berlari 4,42 detik untuk 40 meter. Jika disamakan jaraknya menjadi 40 meter, maka Bellerin mengalahkan pelari Usain Bolt. Bolt jika berlari 40 meter maka membutuhkan waktu 4,64 detik.

Nah, di masa lalu, Argentina memiliki penyerang sepak bola dengan kecepatan luar biasa. Dia adalah Claudio Caniggia. Pemain gondrong berambut pirang ini pernah memiliki catatan waktu terbaik untuk lari 100 meter dengan 10,02 detik. Di saat itu, catatan waktu Caniggia hanya kalah per sekian detik dari rekor dunia yang kala itu milik Carl Lewis.

Kecepatan itu terjadi di akhir dekade 80-an. Masa di mana waktu itu tidak semodern saat ini. Caniggia melakukannya saat turnamen lari antarprovinsi di Argentina. Dia memang dikenal sebagai atlet lari. Selain lomba lari 100 meter dia juga atlet lomba lari 200 meter serta loncat jauh. Sekalipun memiliki catatan bagus di ajang lari jarak pendek, Caniggia memutuskan tak sampai pada level nasional untuk urusan lari. Apa pasal? Dia ternyata sudah telanjur jatuh cinta pada River Plate, klub sepak bola Argentina yang dia masuki pada tahun 1985.

Karena lebih cinta dengan River Plate, Caniggia memutuskan menjadi pemain sepak bola dan meninggalkan dunia atletik. Setelah membela River Plate, pada tahun 1988, Caniggia memilih bermain di Hellas Verona, Italia. Kemudian, dia berlabuh ke beberapa klub di Eropa. Namun, yang membuat namanya melambung karena kecepatannya adalah saat di AS Roma pada 1992. Karena kecepatannya, Caniggia dijuluki oleh fans Roma, el hijo de viento atau yang artinya kira-kira adalah anak angin.

Sayangnya di AS Roma juga dia kena kasus. Pada tahun 1993 dia terbukti menggunakan obat terlarang sehingga dia dilarang bermain selama 13 bulan. Caniggia mengakhiri karier sepak bola pada tahun 2004, ketika dia berusia 37 tahun. Klub terakhir yang dia bela adalah SC Qatar.

Untuk Timnas Argentina, Caniggia adalah bagian penting pada Piala Dunia 1990. Saat itu dia membantu Argentina lolos ke final. Caniggia membuat dua gol di ajang itu, yakni saat Argentina mengalahkan Brasil 1-0 di babak 16 besar dan saat Argentina bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah Italia di semifinal. Argentina lolos ke final setelah menang adu penalti melawan Italia.

Caniggia mengatakan, golnya ke gawang Brasil pada Piala Dunia 1990 adalah gol terbagus dalam kariernya. Sayangnya di final saat melawan Jerman Barat, Caniggia tak bisa main karena akumulasi kartu kuning. Argentina pun kalah 0-1. Kapten Argentina, Diego Maradona kala itu berujar, jika Caniggia bermain melawan Jerman Barat, Argentina bisa jadi juara.

Pada Piala Dunia 1994 Caniggia masuk skuat dan membuat dua gol. Pada Piala Dunia 1998 Caniggia tak masuk skuat karena menolak potong rambut gondrongnya. Kala itu pelatih Argentina Daniel Passarella menolak pemain yang gondrong di skuatnya. Imbasnya semua pemain gondrong tak masuk skuat Argentina, termasuk Fernando Redondo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun