Nasib Janda Cantik

[caption id="attachment_237597" align="alignleft" width="198" caption="Ilustrasi (Foto detikhot )"][/caption] Sebagai seorang lelaki yang normal, apa yang terlintas dalam pikiran anda jika melihat wanita cantik ?. Nafsu birahi !. Sebagaimana diceritakan oleh sahabat nabi, ketika seseorang lelaki tertarik pada wanita maka sesungguhnya dia telah dirasuki setan. Kalau kita dapat berkata jujur, yang terlintas dalam pikiran kita memang nafsu sex, membayangkan tubuh molek wanita cantik itu menjadi sebuah khayalan yang nikmat. Terlebih kita mengetahui status wanita itu adalah janda maka dorongan nafsu birahi itu makin besar. Namun norma yang berlaku dapat membuat diri kita menguasai diri sehingga dorongan nafsu itu masih dapat dikendalikan. Yang ingin kita ketahui adalah fenomena yang terjadi didalam masyarakat, kita sering mendengar kasus penggrebekan rumah seorang janda yang diduga berbuat maksiat, apakah sikap masyarakat itu karena patuh menjalankan perintah agama atau karena sebab yang lain. Dalam berbagai kasus semacam itu, emosi massa terlihat lebih menonjol sehingga terjadi tindakan anarkis, mengarak dan memukuli pasangan yang yang diduga berbuat maksiat itu. Jelas tindakan  main hakim seperti itu tidak sesuai dengan ajaran agama maupun aturan yang ada. Mengapa masyarakat dapat bertindak seperti itu ?. Pada dasarnya karena otak itu telah dirasuki oleh setan melihat janda cantik, tindakan main hakim sendiri tersebut adalah sebagai luapan emosi dari pengaruh setan sebelumnya. Tak heran jika melihat ada pria yang sangat emosional, sangat marah ketika janda cantik itu ada yang menyatroni. Setan ketemu setan, hasilnya tindakan anarkis. Sifat pria pada dasarnya egois, merasa paling benar sehingga dalam hal ini wanita menjadi diposisikan pihak yang bersalah, tidak boleh berpenampilan yang mengundang birahi, tidak boleh genit dan lain sebagainya. Sikap yang berkembang seperti ini menjadikan wanita, apalagi janda cantik menjadi pusat perhatian kaum wanita juga, sebab kaum wanita juga merasa khawatir pasangannya tergoda. Sebaliknya kaum prianya berusaha menggoda dan mencari perhatian karena pikirannya sudah kerasukan setan. Janda cantik yang menjadi perhatian para pria sekelilingnya itu juga manusia yang membutuhkan pasangan sebagaimana wanita umumnya. Sikap masyarakat yang dinilai usil tersebut biasanya membuat dia menutup diri karena dia merasa diperlakukan tidak semestinya. Pandangan nafsu, curiga memang menyebalkan sehingga umumnya dia mencari pasangan diluar lingkungan sekitarnya. Pria dari luar yang tidak mengerti situasi masyarakat sekitar tentunya lebih mempunyai keberanian untuk bertandang tanda keseriusan hubungan. Namun kembali lagi kepada sifat pria yang egois, pria lajang tentunya akan memilih wanita lajang, janda dianggap sebagai second opinion bagi pria lajang umumnya. Sebaliknya, sang janda juga mencari pria yang mapan, pria mapan umumnya sudah beristri. Disinilah akan muncul kecemburuan dari para pria sekeliling yang sudah lebih dahulu menaruh perhatian, tak senang sang janda pujaan hati diserobot orang lain, apalagi oleh pria beristri. Bisa ditebak, pikiran yang sudah kerasukan setan itu berusaha menggagalkan hubungan itu, tuduhan maksiatpun dilontarkan. Bisa ditebak hasilnya, masyarakat menggrebek dengan kemarahan dan masuklah dalam berita televisi. Tapi sayangnya, ajaran agama menjadi tameng untuk menutup prilaku masyarakat itu, sikap emosional itu sesungguhnya jauh dari ajaran agama.