Mohon tunggu...
Firdaus Abdullah
Firdaus Abdullah Mohon Tunggu... -

PNS pada BKPM sebagai Widyaiswara Pusdiklat BKPM Alumni Universitas Gajah Mada Fak Sospol Jurusan Administrasi Negara tahun 1978, dan Alumni SMA Neg III Yogyakarta tahun 1973.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kejayaan Jambi Masa Lalu Tak Sebanding Masa Kini

20 Juli 2011   17:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:31 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jambi masa lalu adalah Jambi yang penduduknya hidup makmur dan senang dengan penghasilan dari menjual hasil karet yang berkualitas dengan harga yang mahal. Jadilah sebuah cerita yang melegenda bahwa masa datuk kami dahulu kala pemerintahan masih di jalankan Belanda kebijakan bidang perkebunan sangat maju rakyat diberikan kesempatan membuka kebun pemerintah Belanda memberikan bibit berkualitas dan zaman itu kemudian disebutZaman Koepon antara tahun 1925 sampai dengan 1937.

Kemakmuran rakyat Jambi masih bisa dibuktikan banyak masyarakat yang bermukim di kota Mekah dengan memiliki rumah yang cukup besar karena kala itu dengan uang yang dimiliki mereka naik haji ke Mekah kemudian membeli rumah dan menetap disana. Transportasi membawa karet ke kota jambi menggunakan perahu atau kapal motor melalui sungai Batang hari yang membentang dari hulu sampai kehilir. Pelabuhan Jambi zaman itu disinggahi oleh kapal kapal besi dengan tonase cukup besar mengangkat hasil bumi Jambi langsung keluar negeri.

Tetapi kejayaan rakyat Jambi masa lalu tinggalah kenangan karena masa sekarang tidak ada lagi kejayaan yang ada hanyalah kesengsaraan dan penderitaan rakyat kecil. Tidak adalagi cerita karet mengayakan petani karet karena batang karet lama sudah tidak menghasilkan lagi dan peremajaan karet masih angan angan karena dukungan pemerintah daerah belum optimal.

Sekarang apalagi yang kau banggakan Jambi, dulu kapal bisa merapat kedermaga mu yang disebut bom baru sekarang sudah lenyap ditelan masa. Kenapa ini terjadi berawal dari pendakalan sungai batang hari akibat hutan yang ditebang sembarangan demi mencari kekayaan segelintir orang yang bermodal. Hutan habis hujan turun langsung mengalir kesungai beserta tanah dan lumpur karena tidak ada lagi hutan penyangga.

1311182368624672148
1311182368624672148

Cerita tentang kebun karet rakyat tak jauh berbeda walaupun pernah ada kebijakan pemerintah provinsi Jambi menebar bibit karet kesetiap kabupaten tetapi timbul cerita yang tidak mengenakan pengadaan bibit bermasalah baik dari segi kuantitas apalagi kualitas yang melibatan Wakil Gubernur kala itu di Jabat oleh Bung Anthony Z Abidin. Cerita terus bergulir rencana pembangunan terus diprogram tetapi semuanya berakhir tanpa hasil seperti program ekspor ikan patin dan proyek agropolitan, Jambi Airlines di era Bung Zulkifli Nurdin Gubernur Jambi hanya tinggal cerita tak berbekas. Mungkinkah cerita lama akan terulang kembali di Era Gubernur Jambi di jabat Bang Hasan Basri lebih setahun yang lalu, mudah mudahan tidak.

131118243888520773
131118243888520773

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun