Selesainya pemilu 2019 lalu, dimana Pilpres dan Pileg dilakukan serentak, saatnya kita menatap siapa yang akan menjadi pimpinan DPR untuk lima tahun kedepan. Kabar hangat menyebutkan bahwa putri presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri adalah kandidat utama memimpin DPR untuk lima tahun kedepan.
Sebagai pemenang pemilu 2019, PDI-P akan mengisi jabatan Ketua DPR periode 2019-2024. Puan pun menyebutkan ia salah satu calon kuat yang diproyeksikan menduduki kursi ketua DPR. Hal itu sesuai hasil pileg karena ia mendapat suara terbanyak nasional. "Sesuai proses pemilu lalu, saya bisa dapat suara terbanyak nasional, ya mungkin bisa jadi salah satu calon kuat (Kompas, 26/6/2019).
Kalau Bu Puan menjadi Ketua DPR ya tidak masalah, itukan hak dari PDI-P sebagai pemenang pileg tahun ini. Memang sosok Puan sudah termasuk berpengalaman dalam pemerintahan, bagaiamana beliau sudah menjadi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Jadi, kalau urusan pemerintahan Bu Puan sudah banyak makan asam garam.
Menjadi Ketua DPR pun sama-sama berat seperti memimpin menteri juga. Jadi, apapun yang akan diputuskan pasti semua pihak menyetujui Puan sebagai Ketua DPR.
Terpenting, sebagai ketua DPR, beliau mau menjawab aspirasi rakyat yang disuarakan. Apa yang dibutuhkan rakyat dijawab oleh DPR, karena DPR adalah wakil rakyat untuk memberikan saran dan masukan bagi pemerintahan dalam proses perwujudan kesejahteraan rakyat.
Bu Puan pasti bisalah menjawab aspirasi rakyat tersebut, sebagaimana untuk tahun ini masih menjadi Menteri PMK yang mampu menjawab keinginan rakyat. Tinggal selanjutnya, ketika menjadi Ketua DPR melaksanakan tugasnya dengan baik sebagaimana jadi menteri.
Sudah gampanglah Bu Puan untuk beradaptasi dalam wilayah DPR. Memimpin anggota DPR pun pasti lebih mudah. Tinggal, beri tambahan inovasi dan kreativitas menjadi Ketua DPR demi kehidupan bangsa dan juga negara lebih baik.
Semoga apa yang diisukan hangat saat ini benar terwujud. Bu Puan bisa menjadi ketua DPR dengan berdiskusi antar politisi partai dan kesepakatan itu kuat agar beliau lebih enak, lebih gampang dan lebih rileks memimpin DPR kedepan. Yang pasti, perlu gebrakan lebih dibandingkan pimpinan DPR yang saat ini.
