Mohon tunggu...
John Travolta
John Travolta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Battle of Surabaya Lahir dari Studio Sederhana

1 Agustus 2017   13:42 Diperbarui: 1 Agustus 2017   13:58 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Battle of Surabaya merupakan film animasi layar lebar pertama dari Indonesia yang meraih puluhan penghargaan nasional maupun internasional. Bulan Juli 2017 ini ia kembali dinobatkan sebagai film animasi terbaik pada festival film NICE IFFdi Prancis.  Sebegitu hebatnya film ini sehingga dipenuhi oleh pujian dan penghargaan bahkan sejak film ini baru berupa trailer.  Pastilah ia diproduksi dari sebuah studio yang komplit fasilitasnya, begitu mungkin yang muncul di benak masyarakat.  Ternyata tidak, salah besar!!!  Ia muncul dari sebuah studio sederhana pada awalnya.

Adalah seorang anak muda, mahasiswa sebuah sekolah tinggi komputer swasta di Yogyakarta magang di PT MSV yang merupakan perusahaan advertising pembuat spanduk, baliho, dan lain sebagainya.  Ia menekuni pekerjaannya hingga PT MSV berubah menjadi PT MSV Pictures.  Jatayu merupakan film animasi perdana yang diproduksi dari lima buah komputer.  Ya, lima komputer jadul dengan spesifikasi biasa!  Namun jangan salah, tekad seringkali mengalahkan segalanya. 

Dari Jatayu, muncullah sederet karya animasi yang bisa dipublikasikan diantaranya adalah Petualangan Abdan, Lembah halilintar, Good Bye World, Briptu Dorman, The Letter Heaven, The Professional, dan lain-lainnya.  Selain itu, banyak produk yang tidak boleh dipublikasi karena merupakan proyek pesanan pihak luar. 

Anak muda yang sekarang menjadi CEO MSV Pictures itu, Aryanto Yuniawan, mengenang bahwa Petualangan Abdan pernah ditawarkan ke sebuah stasiun TV nasional.  Namun apa yang terjadi? Ditolak mentah-mentah!!!   "Film anda nggak laku. Percuma ditayangkan di TV kami," ujar Aryanto menirukan kalimat yang dilontarkan seenaknya oleh sang pengelola TV nasional tersebut.  Waktu itu belum terjadi geger film  Upin-Ipin yang  berhasil  "menggoyang"  sudut pandang pemirsa di Indonesia bahwa animasi dengan latar belakang Asia juga bisa ditampilkan.

Aryanto menambahkan, "Itulah latahnya TV Indonesia. Menerima dulu dari luar, baru minta dari dalam". Petualangan Abdan itu mirip-mirip Upin-Ipin walaupun 2D. Melihat betapa tak ada penghargaan terhadap Petualangan Abdan, Aryanto sampai-sampai bilang : "Gratis nggak apa-apalah. Tapi mereka tetap tidak mau. Alasannya sudah tidak ada slot. MSV harus beli slot. Blocking time. Untuk ukuran Amikom waktu itu sangat berat. Nilainya besar. Kalau sekarang mungkin kecil bagi Amikom," lanjutnya.

Akhirnya Petualangan Abdan diikutkan lomba dan muncul sebagai juara II tingkat nasional.  Tahun 2009 ia diikutkan lomba di INAICTA.  Tahun 2010, Petualangan Abdan masuk nominasi 5 besar lomba di Taiwan.  Kemudian Aryanto berfikir, dari cuplikan Petualangan Abdan ada cuplikan tentang Pahlawan Kecil. "Saya bilang ke awak 2D, kita bikin trailer. Saya yang buat struktur trailernya.  Yang penting trailernya bagus. Nanti saya carikan investor," lanjutnya.  

Tahun 2012 trailer tersebut diikutkan festival INAICTA dan menang juara satu.  Pada Indigo fellowship, trailer tersebut menang lagi.  Trailer itulah yang kemudian dijadikan film layar lebar "Battle of Surabaya" dan berhasil dilaunching pada bulan Agustus 2015.  Kini, MSV Pictures dengar-dengar akan segera melaunching film animasi layar lebar keduanya Ajisaka.  Mungkin akan menjadi film animasi layar lebar Indonesia kedua dan mereka harapkan mengulang kesuksesan film pertamanya.  Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun